Foto: twitter |
Jakarta - Kelakuan Ilham Akbar (21) tidak boleh ditiru. Hanya karena iseng, Ilham meneror penerbangan Singapore Airlines dengan ancaman bom.
Mahasiswa salah satu universitas swasta di Serpong, Tangerang ini membuat akun pseudonim di Twitter dengan nama @SatNoToLGBT. Lewat akun ini, Ilham menebar ancaman ke akun @SingaporeAir pada tanggal 1 Juli 2015 lalu.
Dalam akun twitter itu meminta agar pesawat tidak terbang karena dia menaruh bom. Akibat ulah iseng dia, penerbangan bernomor SQ-221 sempat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng untuk dicek pengamanannya.
Pihak kepolisian Singapura kemudian bekerjasama dengan Bareskrim Polri. Hingga akhirnya Ilham dicokok di rumahnya.
Atas perbuatanya itu, Ilham yang ditangkap Rabu (8/7) dini hari dijerat dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Ya namanya tindak pidana di bidang IT, ancaman hukumannya 10 tahun," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Victor Simanjuntak, Rabu (8/7/2015).
Begini kisah keisengan Ilham yang berdampak fatal:
Ada 8 Kicauan ke @SingaporeAir yang Bernada Ancaman
Ilham melakukan pengancaman lewat akun twitter @SatNoToLGBT ke @SingaporeAir pada 1 Juli lalu. Akibat ancaman bom yang dia lakukan pada SQ-221 rute Singapore-Sydney, penerbangan sempat tertunda selama beberapa jam karena dilakukan pengecekan keamanan.
Hasil penelusuran ke akun itu diketahui Ilham diduga sengaja membuat akun itu guna melakukan ancaman ke Singapore Airlines. Ada 8 kicauan dia yang ditujukan ke Singapore Airlines. Tak ada lagi kicauan yang lain.
Dalam kicauan dengan bahasa Inggris yang dia tujukan ke akun twitter dia meminta agar Singapore Airlines tidak terbang karena dia sudah menaruh bom di pesawat.
Iseng Karena Ingin Lihat Pesawat Airbus Mendarat di Jakarta
Ancaman bom yang dilontarkan oleh Ilham ternyata bermotif konyol. Mahasiswa berusia 21 tahun ini hanya iseng karena ingin melihat pesawat penumpang terbesar Airbus A-380 mendarat di Jakarta.
“Dia iseng. Dia senang mengamati dunia penerbangan,” jelas Kasubdit Cybercrime Dit Tipidsus Bareskrim Polri, Kombes Albertus Rahmad Wibowo, Rabu (8/7/2015).
Ancaman itu dilakukan Ilham pada 1 Juli lalu lewat akun @SatNoToLGBT dan ditujukan ke akun @Singaporeair. Akibatnya, pesawat tujuan Singapura-Sydney sempat mendarat di Jakarta.
“Bapaknya juga ada di dunia penerbangan. Dia pengen lihat pesawat Airbus mendarat di Jakarta. Dan ternyata bisa, itu saja motifnya,” tegas dia.
Ilham Tak Melawan Saat Ditangkap
Ilham Akbar (21) ditangkap pihak kepolisian di kosannya di Tangerang, karena melakukan ancaman bom terhadap Singapore Airlines. Saat penangkapan tersebut Ilham tidak melawan.
"Saat ditangkap Ilham kooperatif. Dia tidak melawan," ujar Kepala Sekuriti Barleria, Ali Jaya di lokasi, Rabu (8/7/2015). Ilham ditangkap pada Selasa (7/7) dini hari.
Ali juga menuturkan, saat penangkapan polisi tidak hanya membawa Ilham. Kedua teman Ilham yang berada dalam kosan juga dibawa.
"Dua temannya juga dibawa sama polisi untuk diperiksa," terang Ali.
Universitas Multimedia Nusantara Cek Status Ilham
Ilham Akbar diketahui merupakan mahasiswa Semester VIII Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Namun, saat hendak dikonfirmasi pihak universitas mengaku masih melakukan proses pengecekan soal itu.
"Kita baru mendapatkan kabarnya tadi pagi dan saat ini kami sedang dengan mengecek soal status kemahasiswaannya. Apakah benar dia kuliah di sini dan mahasiswa jurusan yang disebut. Soalnya nama Ilham banyak sekali," ujar Public Relation Universitas Multimedia Nusantara, Endang W kepada detikcom di kampus UMN, Serpong, Tangerang, Rabu (8/7/2015).
Endang mengutarakan, selain melakukan pengecekan melalui database kampus, pihaknya juga akan kroscek ke orang tua. Jika sudah jelas nantinya pihaknya akan menginformasikan hasilnya.
"Nanti kalau sudah kelar semua dan datanya valid kita akan beritahu. Saat ini semua dalam proses pengecekan," tegas Endang.