Gerhana matahari-----AFP |
Metrotvnews.com, Jakarta: Fenomena langka gerhana matahari total (GMT) pada 9 Maret mendatang mengundang perhatian khusus. Kementerian Pariwisata memanfaatkan momen penting itu untuk mendongkrak jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara dengan menggandeng beberapa pihak, seperti TNI-AL, PT Pelni, dan pemerintah daerah yang wilayahnya akan dilalui GMT.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana mengatakan, pihaknya telah berpromosi gencar dengan menggandeng berbagai pihak.
"Kami kerja sama dengan pemda-pemda untuk membuat paket-paket wisata. Kita promosikan besar-besaran GMT ini. Ayo saksikan fenomena alam yang langka dan luar biasa ini," kata Pitana di Gedung Kemenpar, Jakarta.
Pitana mengatakan, ada 10 daerah yang wilayahnya dilintasi gerhana matahari dengan waktu yang berbeda-beda. Setiap pemerintah daerah telah menyiapkan paket wisata untuk menonton gerhana dengan spot yang menarik.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menjelaskan setidaknya akan ada 100 gelaran wisata yang dapat dinikmati selama gerhana matahari total. Acara itu tersebar dari Bangka hingga Palu.
Kemenpar menargetkan jumlah wisatawan domestik yang akan menyaksikan fenomena langka itu sebanyak 5 juta orang. Jumlah wisatawan mancanegara diperkirakan mencapai 100 ribu orang.
Persiapan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga di Palembang mengatakan pihaknya akan mengoordinasi masyarakat yang akan menyaksikan gerhana matahari total.
Begitu juga daerah yang dilalui gerhana, lanjutnya Irene, dinas pariwisata setempat yang akan mengoordinasi. Khusus di Palembang, untuk melihat gerhana matahari total itu pihaknya menyiapkan Jembatan Ampera.
Menurutnya, Jembatan Ampera memang merupakan lokasi yang cukup bagus apabila ingin melihat gerhana yang terjadi puluhan tahun sekali itu.
Dinas Pariwisata Sumsel juga sudah bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam memantau lokasi yang tepat untuk melihat GMT.
Lapan pun sudah memantau perkiraan titik koordinat yang akan dilalui GMT di Palembang.
Sementara itu, Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, tengah menyiapkan kapal sebagai hotel terapung untuk menampung wisatawan yang akan melihat GMT itu.
Langkah tersebut diambil sebagai antisipasi terhadap keterbatasan ketersediaan kamar hotel di Kota Ternate.
"Kapal Pelni yang akan disiapkan sebagai hotel apung dengan standar 50 kamar yang nantinya berlabuh di Pelabuhan Ahmad Yani," kata Penjabat Wali Kota Ternate, Idrus Assagaf.
Dia menambahkan, saat ini sudah ada 1.500 kamar yang tersebar di 98 hotel dan penginapan yang disiapkan untuk menyambut kunjungan wisatawan pada peristiwa GMT.
Pemkot Ternate juga sedang menjajaki penyediaan fasilitas homestay, lantaran beberapa wisatawan dikabarkan lebih senang berbaur dengan masyarakat saat menyaksikan GMT.