.jpg) |
|
Kongres Partai Demokrat 2010 (VIVAnews/Tri Saputro)
|
VIVAnews - Ketua DPP Partai Demokrat, Umar Arsal, hari ini diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Umar ditanya soal dugaan korupsi terkait kongres Partai Demokrat 2010.
"Terima kasih kepada KPK karena hari ini [diminta] klarifikasi terkait kongres dulu yang perlu dijelaskan. Bukan soal proyek Hambalang," kata Umar di gedung KPK, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2012.
Anggota komisi V DPR itu menegaskan bahwa dalam surat pemanggilan atas dirinya hanya dimintai keterangan soal kongres Partai Demokrat. "Karena saya ada rapat paripurna, nanti saya diperiksa lagi. Itu tahun 2010, Insya Allah akan kami jelaskan apa adanya. Selama ini banyak fitnah soal kongres," ujar Umar yang mengaku tak bisa bisa melanjutkan pemeriksaan.
Umar yang saat kongres berlangsung merupakan penanggung jawab kemenangan Anas Urbaningrum untuk wilayah Sulawesi berjanji akan membeberkan semuanya kepada penyidik KPK pada pemeriksaan lanjutan nanti.
Saat disinggung soal aliran dana kongres untuk pemenangan Anas, Umar membantahnya. Namun Ia tak menampik adanya kompensasi bagi pihak-pihak yang mendukung pencalonan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Itu tidak benar, semua itu fitnah. dan saya akan jelaskan, semua yang dikeluarkan itu hanyalah betul-betul (biaya) transportasi, pokoknya sangat wajar soal aliran dana. itu fitnah, itu tidak ada," ujarnya.
Sebelumnya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin mengungkapkan mengenai adanya aliran dana dari perusahaan miliknya ke Kongres Partai Demokrat. Menurut terdakwa suap wisma atlet itu, uang tersebut berasal dari proyek Wisma Atlet SEA Games di Hambalang. (ren)