Foto: Okezone |
JAKARTA - Isu rekaman percakapan kasus PT Freeport diduga sebagai bagian upaya sistematis dari pihak tertentu untuk mendemoralisasi citra parlemen dan mengkriminalisasi beberapa pemimpin DPR yang rajin mengomentari kebijakan pemerintah.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Muhamad Adnan mengatakan, tidak menutup kemungkinan muncul juga rekaman yang membuat kisruh seperti kasus Freeport.
"Said Didu yang menjabat staf khusus Menteri ESDM gemar sekali mencerca DPR. Anehnya lagi, Jaksa Agung M Prasetyo tiba-tiba menyelidiki rekaman yang nyata-nyata ilegal tersebut," ujarnya di Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Kisruh rekaman percakapan dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) oleh Ketua DPR Setya Novanto dalam perpanjangan kontrak Freeport ini bermula adanya laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).