Pekanbaru (ANTARA News) - Korban meninggal dunia akibat kebakaran lahan di Provinsi Riau bertambah menjadi dua orang, setelah Dulsani Purba yang menjalani perawatan sejak sepakan lalu, pada Selasa petang juga meninggal dunia.

Dulsani Purba yang seorang petani kelapa sawit asal Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, jiwanya tidak tertolong meski telah menjalani perawatan di rumah sakit Awal Bros Pekanbaru karena kondisinya yang kritis.

Dulsani meninggal dunia sekitar pukul 18:30 WIB tadi, menurut anak kandung Dulsani, Johan Purba, saat dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Rabu.

Istri Dulsani, Laniem, telah lebih dulu meninggal. Dulsani dan Laniem terjebak di tengah kebakaran lahan saat keduanya hendak menyelamatkan buah sawit di kebunnya di Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, pada 18 Juni lalu.

Suami-isteri yang tinggal di Jalan Sakobatik Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis ini dikebumikan berdampingan.

"Ayah dikuburkan disamping makam ibu saya di Desa Tebing Tinggi Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara," kata Johan (19).

Johan mengatakan, dokter RS Awal Bros menyatakan kondisi ayahnya sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Dulsani mengalami luka bakar tingkat tiga di kedua kaki, telapak tangan, dan bokongnya.

Selain itu, Dulsani juga menghirup terlalu banyak asap sehingga mengganggu sarafnya dan membuatnya terus dalam kondisi koma.

Ia mengatakan, pihak keluarga kini masih meninggalkan hutang biaya perawatan mendiang Dulsani.

"Kami masih berunding mengenai biayanya dengan pihak rumah sakit," kata Johan yang enggan menyebut jumlah hutang mereka di RS Awal Bros.

Ia mengatakan, hingga kini belum ada bantuan sepeser pun dari pemerintah daerah untuk meringankan kesulitan keluarganya. Padahal, harta keluarganya berupa lahan kelapa sawit seluas dua hektare juga sudah musnah akibat kebakaran lahan.

Awalnya, Dulsani sempat dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah di RSUD Arifin Achmad. Namun saat dibawa ke sana tidak tersedia ruangan ICU, sehingga keluarga terpaksa membawanya ke rumah sakit swasta di Awal Bros Pekanbaru.

Menkokesra Agung Laksono saat kunjungannya ke Pekanbaru meninjau kebakaran lahan pada Jumat (21/6) mengatakan Pemerintah Provinsi Riau harus membantu korban kebakaran lahan dan hutan melalui dinas kesehatan.

Menurut Agung, baik korban luka ringan dan luka parah, akibat kebakaran lahan harus dibantu oleh pemerintah.

"Hanya satu anggota DPRD Riau yang menjenguk ayah saya dan memberi bantuan secara pribadi. Tapi setelah itu tidak ada lagi, dari pemerintah daerah juga belum ada," kata Johan.