Longsor di Ambon, Enam Tewas Dua Dicari

Author : Administrator | Senin, 28 Mei 2012 15:32 WIB
Warga bersama tim SAR, polisi, dan tentara bekerja sama mengangkut material longsoran dari rumah yang tertimbun longsor untuk mencari warga yang belum ditemukan akibat tertimbun longsor di Kuda Mati, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Maluku, Minggu (27/5/2012). Longsor di dua tempat di Ambon telah menyebabkan enam orang tewas dan dua lainnya masih belum ditemukan.

AMBON, KOMPAS.com- Hujan deras selama sekitar empat jam pada Minggu (27/5/2012) dinihari di Ambon, Maluku, menyebabkan sedikitnya tiga lokasi longsor dan merenggut korban jiwa.

Hingga Minggu siang, dua korban di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, masih dicari. Sedangkan empat korban lain dipastikan tewas akibat tertimbun longsornya sebuah bukit setinggi 30 meter.

Keempat warga yang tewas tertimbun longsoran itu adalah Betty Karual (56), Evi Karual (36), Norce Nirahua (51), dan Putri Nirahua (8). Adapun dua warga lagi yang hingga pukul 11.00 WIT belum ditemukan, Silvia Moa (20) dan Rido Karual (35).

Sementara itu di Kecamatan Sirimau, longsor terjadi Kelurahan Karang Panjang, persisnya di Gang Singa, kawasan Belakang Soya. Sebuah rumah tertimbun longsor dan dua warga yang berada di dalamnya meninggal.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku, Minggu pagi, kedua warga yang tertimbun material longsor itu adalah Ricardo Loupaty dan Veny Latuwei. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIT bersamaan dengan hujan deras yang terjadi di Ambon.

"Kedua warga yang tertimbun longsor itu sudah ditemukan," kata Kepala B idang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Ibrahim Sangadji.

BPBD Maluku pun mendapatkan laporan longsor terjadi juga di Desa Tuni, Kecamatan Sirimau, Ambon. Di sana dua rumah rusak berat terkena longsor tetapi tidak ada korban jiwa.

Selain itu, longsor juga sempat menutup ruas jalan utama menuju Kota Ambon di kawasan Halong. Namun material longsoran sudah dibersihkan, sehingga tidak lagi mengganggu hilir-mudik kendaraan. Banjir dari luapan sejumlah sungai di Sirimau juga sempat merendam sejumlah pemukiman warga, seperti di kawasan Batu Merah, Batu Gajah, dan Jalan Baru, Minggu dinihari.

Sekitar 1,5 jam air merendam rumah-rumah warga dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter. Pada Minggu pagi banjir sudah tidak ada, dan warga terlihat membersihkan rumah dari lumpur yang dibawa banjir.

"Kami akan intensifkan lagi sosialisasi ke warga supaya warga yang berada di daerah rawan longsor dan banjir untuk mengungsi sementara saat hujan deras terjadi untuk mencegah bencana alam menimbulkan korban," ujar Ibrahim.

Sumber: http://regional.kompas.com/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: