Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan tugas utama pemerintah adalah menciptakan kesejahteraan namun sering kali justru sibuk dengan berbagai urusan elite, sementara kesejahteraan rakyat malah terabaikan.
"Kerap kali yang terjadi, pemerintah justru sibuk dengan berbagai urusan yang melibatkan para elite, sementara kesejahteraan rakyat malah terabaikan," kata Mahfud di Jakarta, Minggu (23/6).
Mahfud menjelaskan, tugas utama pemerintah adalah untuk memerangi kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan umum. Oleh karena itu, tujuan akhir dari proses reformasi, apa pun bentuknya, adalah untuk menyejahterakan rakyat. "Tidak ada gunanya merdeka kalau rakyat masih banyak yang miskin," kata Mahfud.
Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, bila menggunakan ukuran Bank Dunia, di Indonesia masih banyak yang miskin. "Kalau kita menggunakan ukuran Bank Dunia, jumlah penduduk miskin di Indonesia masih lebih dari 100 juta orang," katanya.
Artinya, dari sisi ini, Indonesia belum berhasil mencapai tujuan negara, yakni memajukan kesejahteraan umum. Mahfud menegaskan pentingnya penegakan hukum dan keadilan dalam memajukan kesejahteraan rakyat.
"Mengenai hukum, kita butuh hukum progresif yang bertumpu pada keadilan substantif, bukan yang bertumpu pada formalitas prosedural yang selama ini menyebabkan hukum jadi tidak tegak," kata Mahfud.
Terkait dengan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk menegakkan keadilan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, Mahfud menyatakan, Indonesia butuh kepemimpinan yang kuat, yakni pemimpin yang bersih, berani, dan berkarakter. "Dia tidak harus sarjana hukum, tak pula harus militer," ungkapnya.
Tetapi, Mahfud menekankan, negara saat ini belum gagal secara total. "Negara kita bukan negara gagal dalam arti total (failed stated), tetapi gagal dalam membangun kesejahteraan rakyat dan memerangi kemiskinan. Penyebabnya, karena korupsi yang merajalela." (Antara)
Editor: Henri Salomo Siagian