Malam Ini, Presiden SBY Gelar Sidang Kabinet

Author : Administrator | Sabtu, 31 Maret 2012 11:37 WIB
Meski akhir pekan, Presiden SBY menggelar rapat kabinet. (Rumgapres/Abror Rizki)

VIVAnews – Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menggelar rapat kabinet di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, malam ini, Sabtu 31 Maret 2012.

“Sidang kabinet akan dilaksanakan pukul 19.30 WIB. Setelah sidang kabinet, Bapak Presiden akan menyampaikan pernyataan di Istana Negara pukul 21.30 WIB,” kata Julian dalam pesan tertulisnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo sempat mengatakan, pemerintah akan menggelar rapat kabinet pasca sidang paripurna DPR semalam memutuskan pembatalan kenaikan harga bahan bakar minyak (BM).

Rapat kabinet menurutnya juga akan membahas mengenai anggaran apa-apa saja yang harus dipangkas pemerintah demi menutupi pembengkakan subsidi BBM akibat harga BBM yang tak jadi naik. Pemangkasan anggaran di sana-sini wajib dilakukan untuk menjaga APBN tak jebol.

Hargai Keputusan DPR

Menteri Keuangan Agus Martowardjo sendiri mengatakan menghargai keputusan DPR menunda kenaikan harga BBM meski hal itu tak sejalan dengan keinginan pemerintah. Ia menegaskan, pemerintah akan tetap mematuhi aturan itu.

Dalam sidang paripurna yang berakhir Sabtu dini hari tadi, DPR memutuskan menambah ayat 6a dalam Pasal 7 ayat 6 Undang-undang APBN 2012. Dengan pasal tambahan ini,  pemerintah memungkinkan menaikkan atau menurunkan harga BBM apabila harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dalam kurun waktu enam bulan mengalami kenaikan atau penurunan hingga lebih dari 15 persen dari asumsi APBN-P 2012 sebesar US$105 per barel.

Dengan keputusan itu, kata Agus, pemerintah akan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi 6,5 persen, inflasi 6,8 persen, dan nilai tukar rupiah Rp9.000 per dolar AS. Pemerintah juga akan tetap menahan agar subsidi energi tak melampaui budget sebesar Rp225 triliun. Subsidi itu terdiri dari subsidi BBM sebesar Rp137 triliun, subsidi listrik Rp64,9 triliun, dan sisanya dana cadangan energi.

Namun, keputusan penundaan kenaikan harga BBM tentu membawa dampak besar bagi pemerintah karena pemerintah harus mencari dana tambahan guna menjaga resiko fiskal agar tak sampai defisit. “Perlu tambahan belanja pemerintah yang tinggi akibat kenaikan harga minyak dunia,” kata Agus.

Sumber: http://nasional.vivanews.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: