MI |
Metrotvnews.com, Jakarta: Selaku korporasi yang fokus di sektor energi, Pertamina tidak hanya terpaku pada pengelolaan bisnis minyak dan gas saja. Sumber-sumber energi baru dan terbarukan, mulai dari geotermal sampai sampah, kini kian mendapat atensi dari Pertamina untuk dikembangkan.
Mengawali proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Pertamina dan pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tua Jaya dan Solena Fuels Corporation yang bertindak sebagai mitra penyedia teknologi menandatangi kesapakatan kerjasama pada Mei lalu. Pembangkit listrik tenaga sampah ini diperkirakan akan memerlukan investasi sekitar US$300 juta dan mulai memproduksi listrik pada 2016.
Proyek percontohan PLTSa ini dilakukan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi dengan kapasitas sekitar 120 MW.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, fokus kerja sama tersebut adalah membuat detil studi kelayakan untuk pemanfaatan sampah kota menjadi energi dengan teknologi terbaru berupa plasma gasifikasi. Teknologi tersebut diyakini mampu membangkitkan listrik setara 120 MW dengan input sampah 2 ribu ton per hari. Menurutnya, hal ini akan menjadi salah satubreakthrough teknologi yang bisa memecahkan permasalahan sampah kota dan sebagai jawaban atas krisis energi yang terjadi belakangan ini.
“Sampah memang menjadi problematika nasional. Karena itu, perlu dicari jalan keluar yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Pengembangan PLTSa menjadi solusi konstruktif karena selain dapat mengurangi masalah sampah nasional, kita juga bisa menghasilkan energi,” tegas Karen.
Proyek ini akan menggunakan teknologi pengolahan biomass municipal solid waste to power yang modern, efisien, dan ramah lingkungan. Solena Fuels Corporation merupakan penyedia tekonologi yang sudah terbukti dan memenuhi karakteristik sampah yang ada di Bantargebang dengan tingkat pemanfaatan sampah secara maksimal hingga mencapai zero waste.
“Melalui kerja sama ini, Pertamina sebagai perusahaan yang peduli kepada permasalahan lingkungan dapat mewujudkan bentuk partisipasinya sebagai `Sobat Bumi` dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya energi alternatif ramah lingkungan,” ujar Karen.
Adapun Pemerintah telah menetapkan target untuk meningkatkan porsi pemanfaatan energi baru dan terbarukan, yakni menjadi 25 persen pada 2025. Ini sesuai dengan visi Pertamina sebagai World Class Energy Company,Pertamina secara bertahap mengembangkan sumber daya energi baru dan terbarukan seperti halnya pembangunan yang telah dilakukan di sektor panas bumi dan pengembangan bioenergi berbasis sampah kota.