Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Meutia Hatta (ANTARA/Reno Esnir)
"Mata pelajaran seperti sejarah, yang bernafaskan kebangsaan, cinta tanah air, tetap ditekankan pada kurikulum 2013"
Beijing (ANTARA News) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Meutia Hatta mengatakan pelaksanaan kurikulum 2013 diharapkan berjalan baik meski belum diterapkan di semua sekolah di Indonesia.
"Ini kan baru mulai. Kita harapkan pelaksanaan awalnya berjalan baik sehingga selanjutnya juga semakin baik," katanya, setelah berkunjung ke ke Pusat Asean- China di Beijing, Selasa malam.
Ia menambahkan, terutama dalam tahap ini adalah penyiapan kemampuan para guru sebagai ujung tombak pelaksanaan kurikulum 2013.
Ia mengatakan kurikulum 2013 menekankan pula peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, pembangunan karakter yang positif bagi para peserta didik sehingga generasi mendatang tetap memiliki jati diri bangsa Indonesia dan berkualitas.
"Mata pelajaran seperti sejarah, yang bernafaskan kebangsaan, cinta tanah air, tetap ditekankan pada kurikulum 2013. Bagaimana pun rasa cinta tanah air yang ditanamkan sejak dini akan memberikan keunggulan tersendiri bagi bangsa dan Indonesia di era persaingan global."
Ia menambahkan, "Anak-anak Indonesia bukan anak yang bodoh. Mereka pintar-pintar. Tapi pendidikan tidak saja mencetak generasi yang pintar, tetapi bagaimana pendidikan bisa mencetak generasi yang tahu pasti dengan kemampuan dan kepintarannya bisa menyumbangkan hal positif bagi bangsanya."
Meutia mengatakan keunggulan suatu bangsa sangat tergantung pada sistem pendidikannya.
Dan sistem pendidikan yang mengarahkan pada pembentukan karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya, itu yang sedang terus dilaksanakan salah satunya melalui kurikulum 2013 ini, ujarnya menekankan.
Kurikulum 2013 baru dilaksanakan di 6.325 sekolah di 295 kabupaten dan 33 kota yakni 2.598 sekolah dasar, 1.436 Sekolah Menegah Pertama, 1.270 Sekolah Menengah Atas dan 1.021 SMK.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2013