Perseteruan PLN vs Pertamina, Ini Penyebabnya

Author : Administrator | Senin, 11 Agustus 2014 13:59 WIB
Perseteruan PLN vs Pertamina, Ini Penyebabnya (Ilustrasi: Reuters)
Perseteruan PLN vs Pertamina, Ini Penyebabnya (Ilustrasi: Reuters)

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyebutkan, soal permasalahan mengenai pembayaran solar yang dipasok oleh PT Pertamina merupakan dari pengajuan perubahan harga yang dilakukan Pertamina pada 2013.

Kepala Divisi Gas dan BBM PT PLN (Persero) Suryadi Mardjoeki mengakui, untuk harga di 2014, kedua BUMN energi ini telah sepakat dengan harga solar yang diinginkan Pertamina mulai smester II tahun ini.

Suryadi menjelaskan, permasalahan PLN dengan Pertamina soal pembayaran harga solar yang mengalami perubahan pada 2013 akan tetap diselesaikan.

"Pertamina menghendaki harga itu sejak tahun 2013," kata Suryadi kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (11/8/2014).

Dalam penyelesaian masalah tersebut, dalam penyelesaian tersebut akan melibatkan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan lantaran keinginan Pertamina merubah harga solar tersebut, lantaran berkaitan dengan subsidi listrik.

"Ini bergantung kepada Dirjen Anggaran karena berpengaruh kepada subsidi listrik. Jadi kita benar-benar menyerahkan kepada Dirjen Anggaran," tambahnya.

Menurut Suryadi, jikalau Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan menyetujui harga solar yang diajukan Pertamina pada 2013, PLN pun akan sendirinya melaksanakan keputusan tersebut. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan dana subsidi listrik.

"Dirjen Anggaran setuju , kita setuju. Ya saya harapkan Pertamina bisa mensuplai," ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut Suryadi, harga beli solar Pertamina ke PLN sebelumnya disesuaikan dengan lokasi harga. Di mana, diantara 22 lokasi dengan harga yang sesuai Mean of Plats Singapore (MoPS)+ 5 persen, dua lokasi dengan MoPS + 8 persen, satu lokasi dengan MoPS + 8,5 persen.

Oleh karena itu, sambung Suryadi, jikalau dirata-ratakan, PLN dengan Pertamina sepakat pada MoPS + 7,9 persen. Akan tetapi, sejak Juli 2014 harga tersebut dinaikan sesuai dengan kesepakan kedua belah pihak untuk HSD, MoPS + 9,5 persen untuk HSD dan MoPS + 11 persen.

"PLN itu sudah mengeluarkan surat persetujuan kepada Pertamina bahwa PLN sudah setuju untuk harga," tutupnya. (rzy)

Sumber: http://economy.okezone.com/read/2014/08/11/19/1022769/perseteruan-pln-vs-pertamina-ini-penyebabnya
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: