 |
| lustrasi |
JAKARTA - Ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar secara serentak di sejumlah wilayah, kemarin, masih jauh dari harapan masyarakat. Pasalnya, dalam geleran tersebut tidak menjamin lahirnya pemimpinan yang berkualitas.
Pengamat Politik, Ray Rangkuti mengatakan meski ajang pesta demokrasi ditingkat daerah diselenggarakan secara bersamaan baru di dilakukan Indonesia, sama sekali tidak menjadi tolok ukur melahirkan pemimpin yang dibutuhkan rakyat.
"Tidak ada yang istimewa (pada Pilkada Serentak), serentak atau tidak itu hanya teknis saja, jadi apa yang harus dibanggakan, Pilkada itu sudah biasa kita lakukan." katanya kepada Okezone. Kamis (10/12/2015).
Ray memaparkan dalam pesta demokrasi tersebut, tercatat ada 40 persen pasangan calon incumbent yang bertempur dalam Pilkada, dari 40 persen tersebut tidak memiliki prestasi yang mencolok saat menjabat.
"40 persen incumbent yang ikut Pilkada, dan sekarang mereka menang lagi (versi hitung cepat-red), padahal sebelumnya incumbent ini tidak memiliki prestasi yang mencolok," tutupnya.