M. Nasir Djamil |
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai perombakan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II (Reshuffle) saat ini belum begitu dibutuhkan. Wacana reshuffle kabinet disinyalir hanya sebagai pengalihan isu yang menyerang Partai Demokrat.
Juru bicara bicara Fraksi PKS, M Nasir Djamil menyatakan, reshuffle kabinet dimanfaatkan sebagai pengalihan isu terkait kasus-kasus tindak kejahatan korupsi ditubuh partai Demokrat.
"Setelah kasus Nazaruddin muncul kasus Kemenakertrans, lalu muncul Banggar DPR. Hal itu menunjukkan bahwa bukan partai Demokrat saja yang memiliki masalah," jelas Nasir kepada INILAH.COM, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/10/2011).
Menurutnya, pengalihan isu serta pergolakan politik ditanah air turut campur tangan dari intelijen. "Ini memang permainan intelijen yang dikendalikan kekuasaan," ungkap anggota komisi III DPR itu.
Dikatakannya, jika melihat roda pemerintahan, reshuffle kabinet saat ini belum dibutuhkan. "Reshuffle ini bukan sebagai kebutuhan melainkan keinginan pribadi," ujarnya. [mah]
Sumber: inilah.com