Jakarta - Untuk naik haji saat ini masyarakat mesti antre, mulai dari 5 tahun, 10 tahun, sampai belasan tahun. Dengan kondisi ini Kemenag meminta masyarakat agar maklum, antrean tak hanya terjadi di Indonesia, juga di negara lain. Bahkan warga Arab Saudi mesti antre 5 tahun untuk naik haji.
Namun dengan kondisi antrean seperti itu, tetap saja masih ada pejabat yang tak tahu malu. Mereka tega memotong antrean dengan meminta jatah.
"Ada beberapa pejabat minta kuota, secara tegas tidak dilayani. Petugas kita melaksanakan tugas penuh integritas sesuai aturan perundangan," jelas Irjen Kemenag M Jasin, Rabu (10/9/2014).
Menurut Jasin, pihaknya tak pandang bulu. Mau pejabat atau siapa saja, tak diperbolehkan memotong antrean. Jasin juga mengimbau agar para jamaah ada yang menjanjikan sesuatu terkait antrean tak dipercaya.
"Bila ada oknum Kemenag atau orang luar yang menjanjikan akan memperpercepat berangkat haji untuk saat sekarang, masyarakat dianjurkan jangan dipercaya," terang Jasin.
"Bila ada oknum Kemenag yang melakukan itu lapor ke Itjen akan kita kenai hukuman berat sesuai tingkat pelanggarannya. Bila oknum tersebut terima uang akan diusulkan pemecatan," tutup Jasin.