SBY Protes Penghinaan Habibie ke PM Malaysia

Author : Administrator | Jum'at, 21 Desember 2012 10:54 WIB
SBY dan Habibie (VIVAnews/Muhamad Solihin)

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan protes kepada Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, soal penghinaan mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainuddin Maidin terhadap mantan Presiden RI, BJ Habibie. Protes disamaikan dalam pertemuan empat mata keduanya di Malaysia pada Selasa 18 Desember 2012 lalu.

Menurut SBY, Najib menjelaskan pernyataan Maidin tentang Habibie tidak mewakili pemerintah Malaysia. Pernyataan terkait kondisi politik Malaysia jelang menghadapi Pemilu. Pemilu Malaysia itu akan digelar tahun depan, sehingga saat ini segala sesuatunya menjadi lebih sensitif.

"Sungguh pun demikian, bagi saya Pemilu atau tidak Pemilu tentunya harus saling menjaga apalagi kalau mendiskreditkan kepala negara atau mantan kepala negara negara lain," ujar Presiden SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat 21 Desember 2012.

SBY juga menyayangkan penghinaan tersebut karena dapat berdampak dalam hubungan kerjasama dan kemitraan bilateral antara Indonesia dan Malaysia.

"Marilah kita cegah hal-hal begini terus terjadi. Memang disampaikan kepada saya bahwa itu benar-benar tidak mewakili suara pemerintah, tidak mewakili partai UMNO. Itu pandangan seseorang yang katanya disampaikan menyusul pertemuan bapak Habibie dengan salah satu tokoh politik di Malaysia," ungkapnya.

Sebelum bertolak ke Malaysia SBY mengaku telah bicara dengan Habibie usai menyaksikan pemutaran perdana film Habibie&Ainun, Senin malam lalu. "Ada pembicaraan saya yang konstruktif dengan beliau. Saya juga sudah mengeluarkan statement. Pak habibie bersepakat bahwa beliau tidak perlu bereaksi karena bagi kami, bagi bangsa indonesia, apa yang disampaikan itu tidak benar," ujarnya.

Menurut SBY, pemerintah, rakyat dan dirinya pribadi, menghormati semua mantan Presiden yang telah memimpin Indonesia di waktu yang lalu. "Dan semuanya itu, saya bicarakan kemarin pada saat pertemuan dengan PM Malaysia. Jadi saya sudah memenuhi apa yang saya sampaikan satu hari sebelum berangkat ke Malaysia. Dan tentu kalau antar leader saya dan PM membahas isu itu, berarti itu penting bagi Indonesia," tuturnya. (adi)

Sumber: http://nasional.news.viva.co.id
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: