Pengguna jalan melintas di genangan air akibat hujan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta selatan, Sabtu (27/4/2013). Butuh usaha ektra keras untuk membebaskan Jakarta dari genangan air akibat hujan yang turun. | KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
JAKARTA, KOMPAS.com - Anomali suhu muka laut dan adanya wilayah bertekanan rendah di Laut Jawa mengakibatkan sejumlah daerah dilanda atau berpotensi dilanda hujan.
"Mulai sore sampai malam ini Jawa Tengah dan Jawa Timur berpotensi hujan," kata kepala Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi, Klimatolgi, Geofisika (BMKG), Hariadi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/7/2013).
Hariadi mengatakan, di wilayah laut Jawa, terjadi anomali suhu muka laut dan wilayah tekanan rendah yang sporadis dan sementara sehingga meningkatkan pembentukan awan.
Karena pengaruh wilayah tekanan rendah di Samudera Hindia yang merata, permanen dan lebih kuat, awan yang terbentuk di Laut Jawa bergerak ke selatan dan timur. Salah satu akibatnya, jakarta diguyur hujan sepanjang hari ini.
Hariadi memerkirakan, awan akan terus bergerak ke arah timur hingga wilayah Jawa Tengah dan Timur pada malam ini sehingga wilayah tersebut pun akan dilanda hujan.
HUjan yang disebabkan oleh anomali di Laut Jawa ini tak akan berlangsung lama, sekitar satu hingga dua hari. Namun, selama anomali suhu muka laut di Samudera Hindia masih ada, wilayah Indonesia belum akan lepas dari potensi hujan walaupun telah memasuki kemarau.
Kemarau pada tahun ini diistilahkan kemarau basah sebab kemarau masih diwarnai hujan. Kemarau ini pernah terjadi tahun 2010 lalu. Indonesia diprediksi terus basah tahun ini.