Metrotvnews.com, Yogyakarta: Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan hebohnya penyelenggaraan UN (Ujian Nasional) menunjukkan bahwa sistem pendidikan kita tidak memiliki keberpihakan terhadap guru.
Bahkan pendidikan kita dicecari rezim UN yang justru menjauhkan kita dari watak jujur dan cerdas.
"Selain itu relevansinya diragukan dalam meningkatkan mutu pendidikan," kata Sri Sultan.
Pada orasi budaya Memperingati Milad ke-32 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (20/4), di kampus setempat, Sri Sultan mengatakan, penyelenggaraan UN juga menjadi ironi tersendiri bagi kepatuhan hukum.
Ketika elite pemerintahan di pusat menganjurkan akhlak mulia, kata Sultan, namun UN tetap juga dilaksanakan. Padahal, katanya, Mahkamah Agung menetapkan bahwa UN baru bisa dilaksanakan setelah kualitas prasarana dan sarana pendidikan telah dipenuhi secara merata di seluruh Indonesia.
"Sikap elite yang mengabaikan putusan MA itu menimbulkan preseden buruk pada sikap apatis dan tidak percaya terhadap hukum," katanya lagi.
Lembaga negara terhormat tempat pembangunan karakter bangsa, kata Sultan, ternyata secara terang-terangan tidak mengindahkan putusan hukum yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).
"Bukankah ini jauh dari akhlak mulia yang dianjurkan sendir?" kata Sri Sultan.
Editor: Edwin Tirani