Dari Jemari ke Sadar Gizi, Mengapa Tidak?

Author : Taufiq Firdaus Alghifari | Kamis, 04 Desember 2014 11:45 WIB

Jikalau saya menerima suatu anugerah berupa layanan paket internet unlimited gratis selama setahun penuh, yang akan saya lakukan adalah share ilmu yang saya gelitu, yakni ilmu gizi melalui blog, twitter, dan sosial media lainnya. Saat ini memang sudah saya lakukan melalui laman Al Gizzai, selebihnya melalui akun twitter @taufiqfirdausaa.  Mengapa saya memilih untuk share pengetahuan melalui tulisan lewat media di internet?

Pertama, adanya fakta bahwa masyarakat Indonesia mulai akrab dengan yang namanya internet, meskipun motif penggunaan mereka berbeda-beda. Kedua, adanya fakta yang memperihatinkan bahwa kesadaran gizi masyarakat Indonesia masih rendah, sekalipun secara pendapatan mereka sudah mapan namun untuk memenuhi kebutuhan gizinya saja mereka masih salah. Untuk itulah, sangat penting, selain di dunia nyata tentunya, untuk saya turut berkontribusi agar kesadaran gizi masyarakat yang menggunakan internet meningkat.

Belum lagi, sebagaimana pendapat salah satu dosen di almamater saya, yaitu Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS., yang menyatakan bahwa “Menjadi orang yang sadar gizi sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Kuncinya hanya satu, yakni mau membaca tulisan-tulisan tentang gizi kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.” Ini menandakan semakin pentingnya tulisan-tulisan berkaitan dengan gizi secara luas, mulai dari ilmu gizi dasar, gizi masyarakat, gizi lansia, gizi pranikah, gizi manusia, dll.

Tetapi, apa yang mau dibaca kalau tulisan terkait gizi kesehatan itu minim? Maka itu, saya tergerak untuk turut andil dalam hal ini, untuk meningkatkan kesadaran gizi masyarakat Indonesia, khususnya yang kerapkali menggunakan internet. Saya akan gunakan sebaik-baiknya paket internet unlimited gratis selama setahuh penuh untuk proyek sadar gizi.

Tidak hanya sebatas pada peningkatan pengetahuan gizi yang dapat berdampak positif bagi sumber daya manusia yang kemudian meningkatkan nilai kapital karena lebih produktif secara indivual. Tetapi secara kolektif, sebagai bangsa yang ingin maju, maka Indonesia harus melakukan perencanaan pangan dan gizi yang paripurna. Termasuk dalam hal pengadaan tenaga gizi. Itu semua tentu saja akan saya upayakan untuk dituliskan, agar elan vital dari sadar gizi kita sekalian sebagai suatu bangsa, dapat meningkatkan mutu segala lini pembangunan, dan sebagai langkah preventif untuk menurunkan angka masalah gizi, yang saat ini masih kerap terjadi, tidak hanya di daerah yang banyak yang kurang gizi, di kota dengan area urbannya tidak luput pula dari masalah gizi yakni kelebihan gizi yang sama buruknya dengan kurang gizi. Betapa tidak, sekarang, banyak orang kota yang obesitas dan diabetes. Apa faktor penyebabnya? Salah satunya  karena rendahnya pengetahuan gizi masyarakat, dan tidak adanya itikad baik dari para pengusaha kulineri untuk menyajikan makanan yang bergizi seimbang. Dan banyaknya masyarakat yang jadi korban iklan dan membudayakan gaya hidup yang salah terkait gizi.

Mudah-mudahan upaya kecil saya yang akan dimulai melalui jemari ini yang bersifat edukasi dapat memicu gerakan sadar gizi yang lebih masif dan efektif. Amin.

sumber gambar: foto pribadi yg diproduksi dr buku modul pelatihan ayo melek gizi fakultas ekologi manusia institut pertanian bogor bekerjasama dengan sarihusada.

Sumber: http://edukasi.kompasiana.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: