Pada zaman yang serba instan ini banyak orang yang mengesampingkan nilai proses yang ada. Meningkatnya IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ) tidak dimbangi dengan kualitas kebaikan diri untuk mencapai itu semua. Kebanyakan orang ingin mencapai tujuannya dengan cara yang sangat cepat dan kadang pula sering tidak mengindahkan cara-cara yang seharusnya dipakai.
Jika kita kerucutkan dikawasan kampus dan khususnya mahasiswa, pengembangan IPTEK yang ada sering dimanfaatkan dengan baik, tetapi untuk memanfaatkan itu semua, dampak yang muncul tidak bisa dikontrol oleh siapapun. Contohnya dengan adanya sepeda motor, kadang jarak dekatpun sudah malas untuk berjalan, dengan adanya mie instan banyak mahasiswa yang tidak ingin repot untuk menyiapkan makanan dengan proses yang alami, bahkan pemanfaatan akses internet sering dijadikan sesuatu yang sangat instan untuk mengerjakan tugas. Belum lagi dengan mahasiswa yang mempunyai finansial yang lebih, kebanyakan dari mereka pasti mempunyai pola hidup yang sangat instan karena dengan merasa dapat mendapatkan apapun yang mereka inginkan dengan memanfaatkan kemampuan finansial yang mereka punya. Kebiasaan-kebiasaan seperti inilah yang menyebabkan jatuhnya nilai proses yang ada. Kebiasaan ini akan menjadi budaya dan perilaku yang pasti akan menimbulkan masyarakat yang hanya berorientasi dengan tujuan, yang akan menyebabkan jatuhnya nilai keberlangsungan cara dan proses untuk meraih tujuan tersebut.
Sebagai mahasiswa yang sering disebut sebagai \\\"agent of change\\\" kita harus sadar dengan zaman yang serba instan dan perkembangan IPTEK yang begitu cepat ini. Jadi kita harus dapat membendung dampak arus perubahan zaman yang dapat menyebabkan hancurnya generasi yang akan datang. Proses yang kita jalani harus dimaknai dengan baik karena akan mengantarkan kita pada tingginya rasa menghargai dan saling menghormati atas sebuah kegiatan, usaha, dan hasil yang kita jalani.