INDONESIA BUTUH NEGARAWAN....
Author : Wahyudi Kurniawan | Kamis, 06 Maret 2014 09:25 WIB
INDONESIA BUTUH NEGARAWAN *)
Dalam hitungan hari, kita seluruh rakyat Indonesia akan mengadakan hajatan politik yang luar biasa megah yakni Pemilihan Umum. Ya, Pemilihan Umum yang biasa kita mendengarnya dengan singkatan PEMILU tersebut setidaknya akan menjadi pusat perhatian masyarakat kita juga tentunya masyarakat internasional. Masyarakat Internasional baik yang memiliki kepentingan langsung maupun tidak memiliki kepentingan langsung tampaknya akan sangat menunggu hasil dari proses politik di negeri kita. Dunia internasional sangat berkepentingan atas hasil pemilihan umum tersebut untuk menjaga aset dan kepentingannya masing-masing. Sedangkan bagi seluruh rakyat Indonesia, PEMILU sangat diharapkan mampu melahirkan seorang pemimpin yang benar-benar mampu memimpin bukan hanya mampu memberi janji-janji manis saat kampanye namun yang didapat setelah terpilih hanya periuk kepahitan dalam kehidupan.
Akhir-akhir ini, sejumah nama sedikit banyak sudah muncul kepermukaan dalam bursa pemimpin bangsa (dibaca : Presiden). Ditengah polemik tentang legalitas hasil pemilu akibat lahirnya putusan Mahkamah Konstitusi tentang penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden setidaknya kita mencatat beberapa nama "alternatif" yang diharapkan mampu memperbaiki kondisi bangsa ini yang kian merapuh. Masyarakat kita, dengan latar belakang dan tingkat pendidikannya masing-masing memiliki kriteria dalam menentukan calon pemimpin pilihannya. Ada yang karena ketampanannya, kredibilitasnya, kinerjanya, ekonominya, dan berbagai latar belakang yang dimiliki oleh calon pemimpin bangsa tersebut. Tentu kita akan sangat familiar ketika mendengar beberapa nama calon pemimpin negeri ini seperti Ir. Joko Widodo seorang Gubernur DKI Jakarta yang memiliki gaya tersendiri dalam kepemimpinannya yang mempopulerkan "blusukan" yang entah efektif atau tidak, Tri Rismaharini, seorang Walikota Surabaya yang memiliki segudang penghargaan untuk dirinya dalam membangun, menata, dan memperbaiki Kota Surabaya. Ada lagi sosok Moch. Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang dianggap memiliki idealis dan integritas tinggi dalam penegakan hukum di Indonesia ditengah-tengah ketidakpastian hukum yang melanda negeri ini. Selain mereka yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi tentu kita tidak bisa mengannggap sebelah mata beberapa politikus dan calon pemimpin bangsa berikut segala kelebihan dan kekurangannya sebut saja Aburizal Bakrie, Gita Wirjawan, Dahlan Iskan, Prabowo Subianto, Anis Baswedan dll.
Tapi sebenarnya pemimpin yang seperti apa yang dibutuhkan bangsa ini?
Menurut hemat saya sebagai penulis, setidaknya bangsa ini butuh sosok pemimpin yang memiliki Jiwa Kenegarawanan bukan sosok pemimpin yang berjiwa penguasa atau birokrat. Sebagai seorang yang Negarawan setidaknya ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh calon pemimpin tersebut yaitu :
1. Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan emosional, dimana kenegarawanan seorang pemimpin akan mampu terlihat apabila pemimpin terpilih tersebut mampu memiliki kecerdasaan emosional dalam kepemimpinannya. Seorang pemimpin harus tahu kapan disaat rakyat butuh motivasi dan kapan disaat rakyat butuh dilindungi, bukan pemimpin yang hanya mengeluh dan curhat pada rakyatnya karena hal tersebut akan sangat berpengaruh pada kehidupan rakyatnya.
2. Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan intelektual, dimana syaratnya adalah seorang pemimpin harus memiliki intelektualitas tinggi dalam kepemimpinannya. Seorang pemimpin harus menjadi problem solver untuk semua permasalahan bangsa dan negara, tentu harus memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang cukup tinggi.
3. Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi, dimana sikap dan tingkah laku seorang pemimpin harus berdasarkan pada spiritualitas atau tingkat keimanannya pada Allah SWT. Semakin tinggi kecerdasan spiritualitas seorang pemimpin, setidaknya akan semakin amanah pemimpin tersebut dalam menjalankan kepemimpinannya.
Dari tiga kriteria yang saya sampaikan tersebut, tentu kita bisa mengkaji, menganalisis dan memilih calon pemimpin bangsa ini dalam Pemilihan Umum bulan April nanti. Mari kita menjadi warga negara yang baik dengan ikut mengsukseskan pesta demokrasi di negeri ini. Bangsa ini butuh kita semua dalam upayanya bangkit dan mengejar ketertinggalannya dari bangsa-bangsa lain. Tidak memilih alias golput bukanlah solusi bagi bangsa ini, meskipun hal tersebut hak asasi manusia untuk memilih atau tidak memilih.
*) Wahyudi Kurniawan,
Mahasiswa Magister Hukum Litigasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Shared:
Komentar