Politik Ketiduran, Sila ke 3

Author : Azrai Akbar | Jum'at, 19 September 2014 11:20 WIB

Politik identik dengan koalisi, koalisi yang dibangun semata-mata atas kesepakatan bersama demi mencapai tujuan yang berdasar pada kekuasaan. kekuasaan yang dikuasai dengan cara koalisi akan menghasilkan realisasi janji-janji politik untuk pelaku dan pendukung koalisi demi keberlangsungan kekuasaan.

pada dasarnya dalam politik tidak ada yang abadi kecuali kepentingan,  bahkan dalam koalisi yang sudah permanen dan tidak bisa diganggu gugat akan bisa pecah demi kepentingan suatu pelaku politikj. maka dari itu koalisi hanya sekedar perahu politik untuk memuluskan pelaku politik tertentu mencapai kepentingannya dengan cara bersama-sama.

saat sekarang ini sedang gencar di Indonesia partai politik menggabungkan kekuatan dengan membentuk koalisi yang diberi nama merah putih yang kalah dalam pertarungan demokrasi bangsa, ada juga koalisi kerakyatan yang memenangkan demokrasi meski rancu akan kemenangannya yang sudah sah.

ke dua koalisi ini secara terang benderang terus saling serang dan saling bertahan demi kekuasaannya, ada yang menyerang lewat parlementer sampai-sampai merubah undang-undang demi kekuasaan di daerah, ada pula yang menyerang lewat pemerintahan dengan menempatkan kekuasaan penuh di eksekutif negara.

pertarungan ini dipertontonkan kepada masyarakat seolah-olah partai bukan untuk rakyat tetapi untuk kekuasaan dan ini akan ditulis dalam sejarah anak cucu kita nanti.

tentunya inilah yang akan menjadi pedoman anak kita yang akan datang, baik dan buruknya pelaku politik negara ini di masa mendatang tergantung pada pelaku politik saat sekarang ini.

Sumber: http://politik.kompasiana.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: