Program Pendidikan untuk Semua adalah Aksi Nyata

Author : Devi Kumalasari | Sabtu, 05 April 2014 10:08 WIB

Falsafah mengenai Pendidikan untuk semua adalah aksi nyata. ”Inilah yang dilakukan dengan pemberian beasiswa kepada anak dari keluarga tidak mampu dengan program prorakyat BOS (Bantuan Operasional Sekolah),” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat meluncurkan ‘Indonesia Presidential Scholarship’ atau Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI), di Istana Negara, Rabu sore.

Kita semua sepakat dengan Presiden SBY. Bahwa Perhatian bapak Presiden SBY yang sangat besar untuk terus mengembangkan pendidikan di Indonesia, termasuk mengupayakan pembiayaan yang selama ini jadi kendala bagi anak-anak keluarga miskin namun cerdas, sulit dibantah adalah prestasi kerja yang layak dijadikan acuan utama sekaligus dikembangkan lagi oleh pemerintahan mendatang.

Selain program Bidik Misi yang telah memberikan beasiswa mahasiswa ke perguruan tinggi, BPRI menambah lagi jenis beasiswa yang dijalankan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang diselenggarakan pemerintah. Sebelumnya LPDP sudah menjalankan program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Data terakhir jumlah penerima BPI sekitar 1.500 orang. Anggaran untuk dua jenis program beasiswa itu adalah Rp 500 miliar per tahun. Dana itu merupakan bagian dari hasil pengelolaan dana abadi pendidikan yang berjumlah Rp 15 triliun lebih.

Anggaran yang cukup besar untuk memastikan agar anak-anak Indonesia dapat menempuh pendidikan dengan mudah. Kita harapkan sejalan dengan pelaksanaan pendidikan yang semakin berkualitas, agar seluruh anggaran yang dialokasikan tepat sasaran. Gayung bersambut, pemerintah melalui Kemendikbud sudah menyempurnakan kurikulum baru untuk pendidikan dasar, pertama dan menengah. Dengan pendekatan kontekstual atas perkembangan masyarakat dan budaya Indonesia terkini, kita harap outputnya nanti sesuai harapan.

Semua ini berkaitan dengan pembangunan pendidikan Indonesia keseluruhan, yang diproyeksikan dapat mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul yang dapat bersaing dengan sumber daya manusia dari negara tetangga, yang dalam waktu dekat hidup dalam lingkungan ekonomi (dan pembangunan) yang sama dengan kita, yakni Masyarakat Ekonomi Asean 2015.

Hingga tak ada salahnya apabila kita semua menyambut gembira, ketika pada saat peluncuran BPRI, Presiden juga meresmikan tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) baru di Indonesia. PTN tersebut adalah Universitas Teuku Umar (Aceh Barat), Universitas Tidar Magelang, Universitas Siliwangi (Tasikmalaya), Universitas 19 November (Kolaka), Politeknik Negeri Subang, Politeknik Negeri Ketapang, dan Politeknik Tanah Laut, Tanah Laut (Kalsel).

Dengan aksi peningkatan dan perluasan pendidikan ini, niscaya akan membuat manusia Indonesia siap bersaing. Semoga.

Jakarta, 5 April 2014

Sumber: http://edukasi.kompasiana.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: