Sembilan Kriteria Presiden Idaman Bangsa

Author : Aries Musnandar | Senin, 21 April 2014 10:44 WIB

"Memilih pemimpin yang tepat bukan suatu perkara ringan, demikian pula menjadi pemimpin bukan pula sesuatu yang mudah...."

 

Banyak orang di Indonesia ingin jadi Presiden karena mereka merasa mampu bisa memimpin negeri yang besar ini. Entah apa yang menjadi tolok ukur dalam menilai dirinya sendiri sehingga para calon Presiden ini menganggap dirinya layak jadi Presiden RI. Disisi lain rakyat Indonesia begitu mudah tertambat hatinya pada berbagai propaganda kalangan elitis selebritas melalui media massa baik cetak dan non cetak yang menaikan tingkat popularitas sebagian kalangan masyarakat di Indonesia.

Manakala pemberitaan tentang dirinya demikian gencar ditayangakan dan diberitakan secara baik dan mengandung unsur pencitraan maka para elite dan selebritas ini pun yakin bahwa dirinya berada "diatas angin" untuk menarik simpati banyak orang. Dengan demikian apabila sang elite dan selebriti ingin mencalonkan diri sebagai anggota legislatif ataupun masuk dalam kontestasi eksekutif mereka merasa yakin bahwa masyarakat luas akan memilihnya. Masyarakat yang simpati terhadap mereka pun merasa klop dan nyaman memilih yang bersangkutan karena selama ini secara kasat mata masyarakat melihatnya para calon yang akan diplihnya itu menampilkan wajah keteduhan.

Padahal, mencari calon pemimpin dan elite yang akan mengemban amanah rakyat itu tidak cukup hanya dengan melihat faktor lahiriah semata tanpa secara jeli dan sungguh-sungguh memerhatikan hasil kerja yang bersangkutan terkait persoalan kesejahteraan khalayak ramai dan masalah sosial lainnya. Hal ini dikarenakan menjadi penyelenggara negara apalagi di level nasional tentu berbeda iklim dan niatnya dengan berbagai posisi yang dijalankan para calon yang akan dipilih. Masyarakat kebanyakan kurang memerhatikan persoalan-persoalan kinerja sang calon dari sisi karya-karyanya bagi kesejahteraan masyarakat dan pengalaman dalam memimpin dalam arti luas. Masyarakat awam melihat sosok pemimpin dengan amat sederhana, mereka mudah jatuh hati pada sosok-sosok yang kerap ditampilkan positif baik yang sengaja ditampilkan media massa maupun yang dikemas dengan maksud kampanye oleh sang calon yang akan dipilih tersebut.

Menjadi Presiden dianggap mudah padahal sebenarnya tidak demikian. Presiden harapanku adalahs ebagai berikut:

Pertama, seorang Presiden harus dapat mempersatukan beragam komponen bangsa. Salah satu konsep terpenting dari manajemen adalah bagaimana seorang Pemimpin dapat menjalankan rencana organisasinya serta mencapai target yang ditetapkan melalui orang lain. Oleh karena itu sangat tidak mungkin apabila seorang Pemimpin bekerja sendiri tanpa bantuan dan dukungan anggota team yang lain sehingga Dia harus selalu berusaha agar dapat membangun suatu team work yang tangguh, yang tidak hanya dapat bekerja sama tetapi lebih dari hal tersebut adalah dapat bersinergi untuk menghasilkan output yang lebih Dahsyat.

Kedua, seorang Presiden harus  memiliki cita-cita/ (visi) jelas dalam membawa bangsa ini menuju kesejahteraan.Presiden tidak pantang menyerah, tidak mudah berputus asa, ulet, memiliki mental baja, mau belajar dari kegagalan dan senantiasa berusaha keras untuk menjadi yang terbaik, berkeinginan menjadi "The First" and "The Best" dan tidak mau menjadi pecundang bahkan menjadi nomor 2 sekalipun. Baginya hanya ada satu kata "Now or Never". Sekarang atau tidak sama sekali.

Ketiga, kunci sukses kepemimpinan Presiden adalah mempengaruhi bukan memerintah
Banyak orang yang mengartikan salah terhadap konsep kepemimpinan sehingga tipe Pemimpin yang seperti ini adalah selalu ingin mendominasi, selalu ingin dihargai dan dihormati serta sibuk membangun image terhadap dirinya. Baginya, kewenangan, otoritas dan perintah atasan adalah hal yang tidak boleh ditawar dan harus dilaksanakan oleh anak bawahan. Padahal sebenarnya bahwa pemimpin yang sukses adalah seorang pemimpin yang bisa membimbing, mengayomi dan mempengaruhi anak buahnya sehingga bawahan tidak pernah merasa diperintah tetapi lebih merasa diberdayakan.

Keempat, Presiden adalah orang yang sangat efisien
Presiden yang efisien adalah Pemimpin yang selalu dapat membuat semua permasalahan yang rumit menjadi sederhana sehingga akar permasalahan dapat diidentifikasi dengan mudah dan dicarikan solusinya. Dia selalu menggunakan "Helicopter View" dan "berfikir strategis" dalam melihat setiap permasalahan. Baginya, yang dilihat adalah hutan dan bukan pohon. Dengan kata lain, seorang Pemimpin tidak boleh melihat permasalahan secara parsial tetapi harus melihat dari sisi organisasi yang lebih besar, yaitu Perusahaan secara keseluruhan sehingga keputusan-keputusan yang diambil bukanlah keputusan jangka pendek pada tataran operasional tetapi lebih kepada keputusan jangka panjang yang bersifat strategis.

Kelima, Presiden tahu menempatkan para pembantunya pada posisi yang tepat sesuai keahlian.
Tugas seorang Pemimpin adalah menggali dan mengidentifikasi "Talenta-Talenta" yang ada di organisasinya untuk kemudian diberdayakan melalui "proses pembelajaran" baik berupa coaching, pelatihan maupun training yang memadai sesuai dengan "tuntutan kompetensi" yang diperlukan oleh organisasinya.

Keenam, Presiden adalah pemimpin yang melayani bukan dilayani.
Pemimpin yang mumpuni adalah seorang yang mau menerima dan menampung semua pendapat dan ide bawahan, jika ide tersebut berpotensi meningkatkan kinerja organisasi, baik yang berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas, terutama yang berkaitan dengan "Inovasi". Dengan paradigma Pemimpin adalah seorang pelayan maka mensejahterakan rakyatnya merupakan lahan pengabdian bagi sang Presiden sehingga lebih memtingkan orang lain alturistik dari pada mementingkan dirinya sendiri.

Ketujuh, seorang Presiden selalu mendengar, memberikan inspirasi dan menawarkan solusi.
Untuk dapat memahami persoalan yang muncul, tentunya seorang Presiden harus mencari informasi secara obyektif dan seimbang dari berbagai sumber. Setelah mendengar, Pemimpin perlu menganalisa & menyimpulkan permasalahan tersebut sehingga Dia dengan cepat dapat memberikan inspirasi dan solusi yang sangat diperlukan oleh bangsanya.

Kedelapan, Presiden yang hebat adalah yang mampu mengkader bawahannya menjadi calon-clon pemimpin pengganti dirinya yang bisa lebih baik dari dirinya sendiri.
Seorang pemimpin seharusnya adalah seorang visioner yang memiliki pandangan jauh ke depan, Dia tidak ingin bahwa keberhasilan yang dicapai pemerintahannya hanya karena peran dan kontribusi dari "satu orang" saja sehingga organisasi pemerintahan menjadi tidak sehat karena sangat bergantung pada peran satu orang. Oleh karena itu, Presiden harus selalu berusaha sekuat tenaga untuk membangun sistem serta mempersiapkan SDM yang lebih untuk mencapai hasil yang lebih dahsyat lagi bagi bangsa dan Negara yang dipimpinnya pada masa mendatang.

 Kesembilan, seorang Presiden adalah orang yang memiliki nilai moral religiusitas tinggi.

Menjadi seorang pemimpin tidak mudah tergoda dengan kehidupan dunia yang dapat menjerumuskan dirinya kedalam hawa nafsu yang berlebihan. Seorang pemimpin adalah orang yang memahami nilai-nilai moral agama dan meyakini bahwa hidupnya tidak berakhir di dunia tetapi ada suatu kehidupan lain yang akan mengevaluasi segala perilakunya di dunia untuk memperoleh ganjaran yang tiada tara sebagai hasil kebajikan atau pun kejahatan yang dilakukannya selama di dunia. Apabila kesadaran ini melekat pada diri seorang Presiden, maka perilaku sehari-harinya di dunia ini terjaga dari perbuatan nista karena dibimbing oleh nilai keimanan mendalam.

jika Anda sependapat dgn artikel ini silahkan vote.....karena artikel saya ini sdg dilombakan.....
http://writing-contest.bisnis.com/artikel/read/20140401/372/215367/sembilan-kriteria-presiden-idaman-bangsa

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: