Tergerusnya Integritas Penyelenggara Negara

Author : Aries Musnandar | Kamis, 04 September 2014 09:55 WIB

TERGERUSNYA INTEGRITAS PENYELENGGARA NEGARA

Sikap kenegarawan semestinya dan selayaknya dicontohkan oleh para elite bangsa ini yang dirinya kerap disorot publik. Namun sayang amat jarang elite di negeri ini yang Sikap kenegarawan semestinya dan selayaknya dicontohkan oleh para elite bangsa ini yang dirinya kerap disorot publik. Namun sayang amat jarang elite di negeri ini yang berupaya hati-hati dalam bersikap sehingga tidak menimbulkan bias atau prasangka atau bahkan dapat membuat runyam pihak yang terkalahkan. 


Saya ambil contoh, seorang mantan hakim MK dengan mudahnya tidak netral, bersedia berpihak pada salah satu pihak yang bersengketa di MK padahal beliau dulunya terlibat aktif selaku salah satu penyelenggara negara. 

Bahkan dengan gayanya yang terus terang yang bersangkutan mengobral pandangan-pandangan memihaknya melalui berbagai saluran TV, sungguh suatu yang tidak etis. Dalam konteks ini saya salut kepada Mahfud MD mantan Ketua MK yang tidak bersedia membantu pihak meski beliau itu sesungguhnya ketua tim kampanye salah satu capres-cawapres. Malah Mahfud MD ketika dipancing-pancing wartawan selalu tidak mau menjawab hal-hal terkait materi sengketa. Hal ini tidak berlaku untuk mantan hakim MK inisial H. 

Persoalan integritas dan etika ini ternyata juga menggoda ketua MK yang baru-baru ini bersedia jadi tamu pada acara Mata Najwa Metro TV yang notabene kita tahu stasiun TV ini amat berpihak pada salah satu Capres dalam sengketa Pilpres. 

Dengan tampak bangga dan tanpa beban sang Ketua ini menguraikan berbagai hal yang tidak perlu diketahui umum terkait sengketa Pilpres baru lalu. Kita tahu bahwa keputusan MK meski final dan mengikat namun ada pihak yang tentu kecewa berat dalam perkara sengketa Pilpres itu. Oleh karenanya, sang ketua ini mesti sensitif dan bijak dalam bersikap pasca keluar. Dengan demikian langkah beliau menerima menjadi tamu dalam acara Najwa Shihab adalah sesuatu hal yang sangat tidak terpuji dan bisa jadi akan menyakitkan tim yang dikalahkan dalam keputusan MK itu. 

Sebagai salah satu elite penyelenggara negara kedewasaan bertindak dengan kehati-hatian mengambil sikap diperlukan. Adalah tidak pantas sang ketua hadir di Metro TV karena bisa menimbulkan syawasangka dan kurang etis dimata sebagian masyarakat. 

Lebih baik beliau ini tidak menerima undangan wartawan apalagi media massa itu diketahui masyarakat sebagai stasiun TV yang berpihak. Lain halnya jika yang mengundang misalnya adalah TVRI. 

Saya berharap hal-hal seperti ini tidak terulang lagi dan para elite lainnya jangan meniru perilaku yang kurang pantas dari H dan sang ketua MK tersebut. Jadikan ini pelajaran bahwa kebebasaan yang tanpa tenggang rasa bukanlah budaya yang berasal dari nilai-nilai Pancasila. 

Aries Musnandar Pengamat Perilaku Elite Bangsa Malang Jawa Timur


Surat pembaca diambil dari Bisnis Indonesia tanggal 01 September 2014.

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: