Tulisan Jawa Di Ruang Publik

Author : Aries Musnandar | Kamis, 11 September 2014 09:50 WIB

Di negeri ini kita baca petunjuk jalan, nama jalan, nama sekolah, universitas dan seterusnya banyak yang menggunakan bahasa Inggris.

Bahkan bahasa Inggris sangat getol digunakan masyarakat kita, mulai rakyat biasa hingga elite tertinggi negeri acapkali memakai bahasa Inggris dalam struktur kalimatnya dalam berpidato dan sebagainya, seolah tidak ada kata lain dalam bahasa Indonesia yang dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Namun, tidak semua yang diungkap dalam bahasa Inggris benar, sehingga kerap menjadi bahan olok-olok seperti muncul istilah vickinisasi sekadar untuk mencemoohkan orang yang senang menggunakan istilah asing, tetapi keliru dalam penempatannya.

Demikian pula yang terjadi di dunia pendidikan, kita saksikan nama sekolah ditulis dalam bahasa Inggris. Bahkan gelinya seringkali terjemahan bahasa Inggrisnya keliru.

Lebih baik kita tulis dalam bahasa Jawa saja, justru ini bisa mengangkat jati diri bangsa dan melestarikan bahasa daerah kita.

Petunjuk jalan dan nama jalan saya usulkan untuk dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat (di Jatim pakai bahasa Jawa).

Nama jalan, nama sekolah, ucapan selamat datang, terima kasih dan sebagainya yang terpampang diruang publik kita upayakan menggunakan bahasa Jawa dan kalau perlu tulisannya juga aksara Jawa.

Negeri ini kaya dengan budaya yang beragam kita mesti bangga. Di negara-negara yang kuat jati dirinya seperti di Jepang, Thailand, Korea mereka memasyarakatkan bahasa setempat untuk nama jalan dan lain-lain yang berada di ruang-ruang publik.

Ada rasa kebanggan dengan budaya yang mereka miliki. Kita semestinya lebih bangga lagi karena kita punya lebih banyak kekayaan budaya.

Aries Musnandar Pengamat pendidikan Tinggal di Malang, Jatim

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: