Payakumbuh (ANTARA News) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menyarankan Pemerintah Kota Payakumbuh mengembangkan permainan tradisional pacu (lomba) terbang itik dengan kemasan profesional sebab keunikannya berpotensi menarik minat wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Sapta Nirwandar di Payakumbuh, Senin, menyebutkan pacu terbang itik bisa mendunia jika dikemas, dipublikasikan serta disosialisasikan dengan memanfaatkan seluruh jasa biro travel dan media.

"Olahraga itu hanya bisa ditemui di Luak Limopuluah," kata dia.

Dia meyakini Payakumbuh suatu saat nanti akan menjadi ikon pariwisata dunia dengan pacu terbang itiknya. Turis-turis di belahan negara dunia akan berdatangan menyaksikan itik-tik terbang sampai sejauh 3.000 meter.

"Keunikan ini akan membuat turis kagum. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Payakumbuh bersama komunitas olahraga terbang itik diharapkan membuat kalender yang jelas setiap tahun," ujarnya.

Menanggapi saran Wamenparekraf itu, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengaku sangat tertantang untuk melakukan pembenahan dalam mengembangkan olahraga tradisi tersebut.

Menurut Wali Kota, untuk mengembangkan olahraga terbang itik, sudah memerintahkan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Payakumbuh, membina olahraga tradisional tersebut secara khusus dengan melakukan kerja sama dengan pihak terkait, pemangku kepentingan dan komunitas olahraga terbang itik di Payakumbuh.

"Dengan pembinaan yang intensif dan profesional diharapkan akan mempercepat proses lebih terkenalnya olahraga ini di mancanegara," kata Riza.

Tradisi pacu itik merupakan suatu budaya Payakumbuh yang sudah masuk agenda pariwisata. Pacu itik salah satu permainan anak nagari di kawasan Kanagarian Aur Kuning.

Menurut sejarah, permainan ini lahir di tengah masyarakat Kanagarian Aur Kuning. Mereka memiliki daerah persawahan yang bertingkat yang berada di daerah perbukitan.

Itik yang diperlombakan adalah itik yang khusus berusia antara 4-6 bulan. Keunikan dari perlombaan ini adalah pada tempat penyelenggaraan yang bukan dilakukan di sungai atau kolam melainkan di udara.

Kecepatan terbang itik dengan jarak terbang yang telah ditentukan ada kelasnya, seperti 800 meter, 1.600 meter, dan 2.000 meter.

Pemenangnya adalah itik yang dapat terbang di atas jalur yang ditentukan dan mencapai garis finis paling awal.

(KR-MLN/A013)