Ruwatan Massal Bulan Sura di Waduk Gajahmungkur

Author : Administrator | Senin, 10 Oktober 2016 | Suara Merdeka - Budaya

RUWATAN MASSAL: Ritual ruwatan massal di obyek wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri, terbuka untuk masyarakat umum. Pelaksanaannya, digelar bersamaan dengan event wisata budaya kirab dan jamasan pusaka Bulan Sura. (suaramerdeka.com/Bambang Purnomo)

WONOGIRI, suaramerdeka.com – Bersamaan dengan prosesi kirab dan ritual jamasan pusaka yang dikemas dalam event gelar budaya Bulan Sura Tahun Je 1950, akan dilaksanakan ritual ruwatan massal. Agenda wisata budaya ini, akan dilaksanakan di obyek wisata Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri, Minggu (16/10) mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Wonogiri, Sentot Sujarwoko, menyatakan, prosesi kirab akan dilakukan di kompleks taman rekreasi Pantai Sendang Asri. Yakni di bibir barat perairan Waduk Gajahmungkur.

”Hanya saja, untuk lokasi jamasan dan gelar ruwatan, kali ini kami pindahkan di depan panggung yang menyatu dengan lapangan,” ujarnya.

Kabid Kebudayaan, Mulyanto, menambahkan, ritual ruwatan massal dibuka untuk umum. Tujuannya, untuk meringankan beban warga masyarakat. Sebab, bila menggelar ruwatan sendiri, beayanya cukup besar, karena harus menyertakan pagelaran wayang lakon Murwakala.

Fungsi ruwatan adalah untuk membebaskan warga masyarakat yang menyandang ‘pengaran-aran’ atau ‘bebasan’ serta yang dililit sukerta (kesialan). Dalam keyakinan Kejawen, secara spiritual mereka yang perlu diruwat, antara lain anak tunggal yang sering disebut ontang-anting, dua pria semua (uger-uger lawang) dua wanita semua (kembang sepasang), dua terdiri atas pria dan wanita (kedono-kedini) dan lain-lain.

Ruwatan massal ini, juga melayani jarak jauh. Artinya, mereka yang karena kesibukannya tidak dapat hadir pada hari pelaksanaan ruwatan, dapat diwakili dengan mengirimkan baju, potong kuku dan potongan rambut.

”Warga masyarakat yang berminat mengikuti ruwatan, silahkan mendaftarkan ke Kantor Disbudparpora Wonogiri, dengan nomor telepon 0273 321058,”tandas Mulyanto.

Rumah Tiban

Rencananya, ritual ruwatan massal akan dilaksanakan dengan menggelar wayang kulit lakon Murwakala. Menampilkan empu dalang Ki Sahir Muda Buwana dari Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

Gelar wayangan ruwatan massal, akan dilaksanakan Minggu pagi (16/10), bersamaan dengan event prosesi kirab dan ritual jamasan pusaka peninggalan Pangeran Sambernyawa, yang diambil dari tempat penyimpanan di tugu monumen Nglaroh Kecamatan Selogiri, dan dari rumah tiban Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto.

Ketua Himpunan Keluarga Mangku Negaran (HKMN) Surya Sumirat Cabang Nglaroh Wonogiri, Mulyanto Sekar, menyatakan, pengambilan pusaka dari monumen tugu akan dilaksanakan Sabtu sore (15/10). ”Dengan menggunakan ata adat Kejawen,” ujarnya.

Setelah diambil, kemudian disemayamkan di Kantor Kecamatan Selogiri, dan akan dimeriahkan sajian aneka jenis tari-tarian dari Sanggar Sahwahita. Sebelum kemudian pagi harinya, dibawa untuk dikirab dan dijamas di obyek wisata Waduk Gajahmungkur.

Kasi Kesenian Eko Sunarsono, menyatakan, malam menjelang dilaksanakan ruawatan massal, di obyek wisata Waduk Gajahmungkur akan dilaksanakan upacara pelantikan pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Wonogiri. ”Yang diteruskan wayangan semalam suntuk,” jelas Eko Sunarsono.

(Bambang Purnomo/CN39/SM Network)

Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/ruwatan-massal-bulan-sura-di-waduk-gajahmungkur/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: