Sejumlah Pakar Seni Pertunjukan dari ASEAN Bertemu di Jogja

Author : Administrator | Rabu, 09 November 2016 | Suara Merdeka - Budaya

Foto: suaramerdeka.com / Sri Wahjoedi

YOGYAKARTA, suaramerdeka.com – Sejumlah pakar pertunjukan dari berbagai negara, akan tukar pikiran dalam International Conference of Performing Arts (ICPA) di Gedung Concert Hall Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Rabu dan Kamis (9-10/11).

Para pakar pertujukan tersebut, diantara dari Prof Steven P.C. Fernandes D.F.A dari Hligan Institut of Technology, The Philipina. Prof Tri Widodo PhD dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Prof Dr Manop Wisuttipat dari Srinakharinwiro University, Bangkok, Thailand. Dr Joseph Gonzales dari Hongkong Academy of Performing Arts, Hongkong. Prof Triyono Bramantyo PS Ph.D dari Indonesia Institut of Performing Arts Yogyakarta.

Selain membicarakan masalah seni pertunjukan di tengah acara tersebut, digelar drama musical dengan lakon Uma yang melibatkan mahasiswa ISI mulai dari mahasiswa seni Musik, Teater, Tari, Pedalangan, Etnomusikologi, dan Karawitan.

“Drama musikal ini, kita gelar Rabu (9/11) mulai pukul 19.00 WIB,” kata Prof Dr Yudiarni MA, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, Selasa (8/11). “Pertemuan ini akan dihadiri pakar-pakar seni pertunjukan ASEAN,” imbuh dia.

Menurut Yudiaryani, dengan didampingi Pembantu Dekan I sekaligus Ketua Panitia Dr Bambang Pudjasworo, M.Hum, sejak 2015 Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan dan Indonesia berperan serta didalamnya.

MEA adalah pasar bebas di wilayah regional Asia Tenggara di bidang permodalan, barang dan jasa serta tenaga kerja. Kondisi ini tentu akan meningkatkan perluasan pasar di satu sisi, dan keketatan persaingan disisi yang lain, sehingga diperlukan kebijakan-kebijakan meliputi ‘competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce’.

Jadi, lanjut dia, pelaksanaan MEA tidak hanya memberi pengaruh terhadap perkembangan perekonomian, namun juga mempengaruhi sektor lain, seperti pendidikan seni, dan pelestarian serta perlindungan karya seni budaya. Kemudian persoalan yang muncul, adalah bagaimana strategi pendidikan dibuat agar seni pertunjukan semakin mantap secara nasional dan global.

“Bagaimana peraturan dan kebijakan pemerintah diimplementasikan untuk melindungi karya-karya seni pertunjukan. Bagaimana peran diplomasi kebudayaan yang mampu memperlancar dan mengelola seni pertunjukan di mancanegara,” katanya lagi.

(Sugiarto/ CN33/ SM Network)

Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/sejumlah-pakar-seni-pertunjukan-dari-asean-bertemu-di-jogja/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: