JAKARTA, KOMPAS.com -- Penyanyi Tompi mengaku bahwa, oleh ibunya, ia pernah dilarang mengambil kuliah bidang seni sesudah lulus SMA.
Lanjut Tompi, ibunya ketika itu khawatir akan masa depan putranya tersebut jika berbekal pengetahuan seni saja.
"Dulu, waktu lulus SMA, pengin masuk IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Saya pengin jadi seniman," ujar Tompi ketika dijumpai di Galeri Foto Oktagon, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).
"Tapi, ibu saya bilang jangan. Nanti hidupnya susah. Pokoknya, enggak boleh aja," imbuhnya.
Demi ibunya, pemilik nama Teuku Adifitrian ini tidak mengambil kuliah jurusan seni. Ia menjatuhkan pilihannya untuk menjadi seorang dokter.
"Akhirnya, saya jadi dokter. Tapi, kecintaan saya terhadap seni tidak berhenti," ucapnya.
Selain berprofesi dokter sesudah menempuh pendidikannya, Tompi tak mau membuang minatnya terhadap seni.
Tak berhenti sesudah sukses di bidang tarik suara, ia menuangkan hasratnya akan fotografi.
"Kecintaan saya terhadap seni di bidang gambar, dalam arti fotografi. Ngelihat fotografi kayaknya bagus ya, tapi saya enggak ngerti fotografi," katanya.
Ia kemudian mempelajari teknik memotret.
"Ini profesi yang diimpikan. Bekerja sebagai fotograder itu enggak dikejar waktu," kata dokter bedah plastik tersebut.
"Saya selalu nenteng kamera di pundak," imbuhnya.
Baru-baru ini, Tompi berpameran fotografi dengan tajuk Chinnese Ink di Galeri Foto Oktagon, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Pameran yang diselenggarakan pada 2-8 November 2016 tersebut menampilkan lebih dari 40 foto hasil bidikan Tompi.
Penulis | Tri Susanto Setiawan |
Editor | : Ati Kamil |