 |
Jakarta -
Puluhan ribu Hooligans --sebutan fans Bruno Mars-- seperti tak sabar menantikan Bruno Mars naik ke atas panggung. Sudah sejak satu jam lebih, penonton sudah memadati Mata Elang International Stadium Ancol pada Senin (24/3/2014).
Tiba-tiba lampu MEIS pun mati dan muncul 'suara gaib' berucap "Welcome To Moonshine". Suara tersebut diiringi dengan musik ala rimba dan tirai hitam raksasa pun yang awal berdiri tegak langsung jatuh dan munculah Bruno Mars bersama grup band pengiringnya The Hooligans.
Tak mau banyak basa-basi, hits 'Moonshine' membuka penampilan Bruno. Tak pelak, riuh ribuan penonton pun langsung pecah.
Tak mau menurunkan tempo, lagu 'Natalie' pun menambah riuh suasana MEIS. Pemilik nama lengkap Peter Gene Hernandez itu pun tak lupa menyapa puluhan ribu penonton.
"Apa kabar Indonesia, senang bisa kembali kesini," ucapnya di atas panggung.
Usai 'basa-basi' dengan penonton, 'Treasure' mengalun layaknya sebuah disco 80'an. Mulai dari koreografi Bruno dengan para The Hooligans selaras berdansa mengikuti setiap beat dari lagu tersebut.
Setelah berdisko ria, Bruno menunjukkan kualitasnya dengan membawakan lagu bernuansa reggae. Mulai dari lagu medley 'Money', 'Billionaire' dan 'I Need A Dollar' dibuat oleh menjadi satu paket. Kemudian medley jilid dua pun dilantun dengan menggabungkan lagu 'Bam Bam' dan 'Show Me'. Nuansa reggae dalam dua medley tersebut seperti menghipnotis puluhan ribu penonton untuk bergoyang.
Sedikit memainkan tempo-nya, lagu 'Marry You' dan 'Runaway Baby' langsung memecahkan suasana. Sontak para penonton seperti 'berlari-lari' bersama irama musik Bruno.
Usai 'menggila', penyanyi yang telah meirlis dua album itu tampil menghanyutkan dengan satu hits 'mellow'-nya.
"Lagu ini adalah lagu yang paling sulit saya buat hingga saat ini," sambil melantunkan 'When I Was Your Man'.
Tentunya choir penonton seperti terus terdengar dari awal hingga penampilannya. Salah satu yang paling terasa adalah saat lagu 'terakhir' --sebelum encore-- 'Just The Way Your Are' mengalun dengan segala bentuk improvisasi yang mengalun disambut dengan riuh penonton.
Tak hanya unjuk gigi kualitas suara jempolan, mulai dari tata panggung hingga aksi panggungnya pun patut diacungi dua jempol. Energik, atraktif dan sensasional dengan garis merah layaknya melihat penampilan Jackson Five di era 80'an ditunjukkan oleh Bruno dan The Hooligans.
Bukan hanya aksi di atas panggungnya, tampilan dua layar yang menghiasi dua sisi panggung dibuat seperti tampilan tv 'jadul'. Tentunya, tampilan tersebut memang sudah menjadi ciri khas dari setiap penampilan peraih 'Best Pop Vocal Album' di Grammy Awards 2014 lalu. Total 14 lagu sukses dibawakan oleh Bruno dari satu setengah jam penampilannya. Hits-hits seperti 'Grenade', 'The Lazy Song' dan 'Count On Me' sukses menyimpulkan senyum manis para penonton.
Memasuki 'masa' encore, Bruno menunjukkan kebolehannya dalam bermain solo drum. Penampilan solo drum Bruno sempat membuat kaget penonton dan tentu saja juga sukses memukau puluhan ribu penonton.
Hingga hits 'Locked Out of Heaven' menutup penampilan Bruno. Semburan confetti emas pun langsung menyempurnakan malam konser Bruno Mars.
"Terima kasih Jakarta! Aku cinta kamu," teriak Bruno dengan bahasa Indonesia menutup penampilannya.