DI usianya yang ke-58, Idang Rasjidi masih ingin terus berkarya di dunia musik yang telah ditekuni sejak akhir tahun 80-an . Ia pun menjadikan musik sebagai wahana terapi.
"Musik itu gema bagi kehidupan, sekaligus sebagai wahana terapi. Untuk itu saya tetap ingin terus berkarya dan berkarya," ujar pria kelahiran Bangka Belitung kepada Media Indonesia usia manggung di pentas di acara musik The Papandayan Jazz Bandung Festival (TPJBF) Bandung, Selasa (25/10).
Ayah lima anak itu selalu membawakan lagu-lagu karyanya sendiri ketika pentas termasuk di acara TPJBF yang diselenggakan di The Hotel Papandayan, Bandung. Di antaranya berjudu Oktober Wedding, mengisahkan anak keempatnya Shadu yang akan menikah di bulan ini.
"Saya lebih pede membawakan karya saya sendiri ketimbang yang hits. Karena itu, berkarya menjadi kegiatan nomor satu di kehidupan saya," tutur pria yang pernah manggung di acara anak-anak TVRI bersama musisi Abadi Soesman itu.
Menurutnya, bermain musik merupakan panggilan hati. Jadi, tambahnya, tidak ada lagi yang namanya sekat di penikmat musik, seperti halnya jazz.
"Musik jazz ini datang dari berbagai kalangan dan kelompok. Mereka kerap berinteraksi. Ini membuktikan musik jazz diterima banyak kalangan," kata Idang, yang pernah manggung bersama Ireng Maulana dan Kiboud Maulana, serta Indra Lesmana.
Untuk itu, Idang sangat mendukung festival jazz yang diselenggarakan The Papandayan Hotel bekerja sama dengan Metro TV.
"Saya sangat mendukung acara (TPJBF) ini. Di samping Bandung merupakan barometer musik. Juga di kota ini banyak muncul penyanyi dan musisi yang menjadi andalan Indonesia," ujar pria yang dikenal dapat memainkan piano sebagai suara satu dan dengan vokalnya sebagai suara dua menirukan suara dari berbagai alat musik, di antaranya trumpet, trombone, dan perkusi. (OL-3)