Semarang (ANTARA News) - Komunitas Lereng Medini (KLM), sebuah komunitas sastra di Semarang akan menggelar "Parade Obrolan Sastra VI" yang menghadirkan beberapa sastrawan dan penyair terkemuka.

"Parade Obrolan Sastra` ini merupakan kegiatan rutin tahunan kami untuk memfasilitasi para pegiat sastra di Semarang dan sekitarnya," kata Pendiri KLM Heri Chandra Santosa di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.

Sejak digelar pada 2008 seiring berdirinya KLM, kata dia, kegiatan parade sastra itu cukup diminati masyarakat pecinta sastra, terutama kalangan anak muda dengan jumlah peserta selalu bertambah tiap tahun.

Apalagi, kata mantan jurnalis salah satu media lokal di Jawa Tengah itu, kegiatan itu berlangsung gratis dan banyak hal yang bisa didapatkan, seperti wisata sastra di lereng kebun teh Medini, Kendal.

"Untuk parade sastra nanti, ada beberapa sastrawan yang kami undang, antara lain Martin Aleida dari Jakarta dan D. Zawawi Imron dari Madura. Banyak pula sastrawan lokal yang akan hadir," katanya.

Martin Aleida akan mengulas tema "Politik dalam Bingkai Sastra" pada Sabtu (13/4), sementara Zawawi yang mendapatkan sebutan "Penyair Celurit Emas" akan berbincang seputar "Puisi dan Orang Desa".

Ia menjelaskan kegiatan yang akan berlangsung pada 10--16 April 2013 di Pondok Maos Guyub, Desa Bebengan, Boja, Kendal, Jateng itu akan diisi banyak kegiatan sastra yang berlangsung secara menyenangkan.

"Tujuan kami kan untuk membuat anak-anak muda mencintai sastra sehingga bagaimana pun harus dibuat menyenangkan, misalnya diajak wisata sastra di kebun teh Medini Kendal yang berhawa sejuk," katanya.

Di kebun teh Medini, kata dia, para peserta akan diajak untuk membaca puisi, berdiskusi, dan menulis kisah para pemetik teh sehingga peserta bisa berinteraksi langsung dan merasakan kehidupan pemetik teh.

Para sastrawan dan seniman lokal juga menampilkan aksinya, seperti pentas kreasi anak-anak dari Teater Sanggarhati, Meteseh, Boja dan musikalisasi puisi dari Forum Kantong-Kantong Budaya Kendal (FK2BK).

Karena itu, Heri mengajak siapa pun yang menggemari sastra, khususnya yang tinggal di Semarang dan sekitarnya untuk mengikuti kegiatan yang memang terbuka untuk umum dan bersifat gratis tersebut.