DENPASAR, BALIPOST.com – Animo generasi muda tekuni sastra modern masih minim. Salah satu penyebabnya, menurut Sastrawan, Gde Artawan, karena generasi muda cenderung berpikiran pragmatis.
Akibatnya, lanjut Artawan, generasi muda lebih memilih terjun ke dalam dunia olah raga, modeling, seni musik, dan tari. Rendahnya minat terjun ke dunia sastra modern ini diakuinya juga tidak lepas dari pemikiran sulitnya memperoleh keuntungan materi berupa uang.
Selain itu, ia menilai dunia sastra modern merupakan seni yang sulit dan hanya mereka yang memiliki cita rasa tinggi terhadap sastra yang menggelutinya Bagi Artawan, manfaat belajar sastra modern seperti puisi, cerpen, teater, merupakan sebuah suplemen yang menyehatkan jiwa dan raga. “Selain itu juga, nilai-nilai sastra modern mampu membuat yang menggelutinya tumbuh menjadi manusia seutuhnya.
Ia mengutarakan para pelaku sastra tak diam begitu saja melihat minimnya generasi muda yang menunjukkan minat pada dunia sastra. Ia mengatakan untuk lebih menarik minat generasi muda, perlu digalakkan kegiatan atau lomba sastra modern yang berkesinambungan dan rutin. Baik itu di lingkungan sekolah dan kampus-kampus. (kmb/balitv)