Mira Lesmana |
REPUBLIKA.CO.ID, BINTARO -- Peluncuran film karya Mira Lesmana dihadiri puluhan orang. Film yang diangkatnya kali ini merupakan film laga.
Berawal dari kegemarannya terhadap komik, Mira Lesmana berobsesi untuk mengapresiasikannya dalam sebuah karya visual film.
"Komik itu susah diset jadi dua jam," ungkap Mira, selaku produser dan penulis skenario.
Dia menjelaskan, untuk membuat film dari komik cukup sulit karena komik memiliki cerita yang panjang dan memiliki intrik sehingga sulit untuk dibuat dalam waktu dua jam. Oleh karena itu, Mira memilih untuk membuat cerita sendiri.
Film kolosal pertama Mira ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, hal tersebut juga diakui oleh Bimo Setiawan selaku pihak dari KG Studio.
"Sekitar Rp 20 miliar, belum sama marketing," ujar dia, Kamis (20/3).
Pendekar Tongkat Kuning merupakan film besutan Miles Films dan KG Studio yang dibintangi oleh deretan aktor dan aktris ternama. Beberapa pemain tersebut adalah Nicholas Saputra yang berperan sebagai Elang, Reza Rahardian sebagai Biru, Eva Celia sebagai Dara, Tara Basro sebagai Gerhana dan Christine Hakim yang berperan sebagai Cempaka. Tidak hanya itu, film ini juga dibintangi Prisia Nasution, Slamet Rahardjo, dan Darius Sinathrya.
Karena merupakan film bergenre film laga, fisik para pemain dilatih secara khusus guna perannya di film ini.
"Sepertinya tidak disiapkan stunt, kita enam bulan latihan martial art," ujar Nico
Pemeran Elang ini mengaku latihan fisik untuk film ini cukup berat, ia harus berlatih intensif selama delapan jam sehari sejak Senin hingga Sabtu.
"Saya memang rajin olahraga tapi biru-biru memar sih iya," ujar dia.
Begitu pula dengan Reza yang sempat muntah karena latihan sting (diputar-putar). Namun, meski begitu ia mengaku semangat dan antusias untuk terus berlatih demi peran maksimalnya.
"Ini menyenangkan dan baru," ujar pemeran Biru ini antusias.
Untuk melengkapi film kolosal ini, Miles menggandeng musisi ternama Erwin Gutawa. Erwin mengaku ini adalah kali pertamanya bekerja sama dengan Mira.
"Ini baru pertama kali kerja sama Mira, kalau sama Riri dulu waktu di Laskar Pelangi," kata lelaki berkacamata itu.
Dia menjelaskan, sempat dipaksa Ifa Isfansyah selaku sutradara film ini untuk datang ke Sumba.
"Dua bulan yang lalu saya datang ke Sumba dan di sana saya dapat banyak kejutan dan menghasilkan ide orisinal yang sangat Indonesia," ujar dia.