By Redaksi Radaronline
RadarOnline.id, JAKARTA – Yogyakarta kota budaya dimana kebudayaan lokal masih dipertahankan dan menjadi bagian dari kehidupan modern saat ini. Yogyakarta dikenal sebagai kota yang melahirkan seniman-seniman. Kota yang memberikan inspirasi, apresiasi, dan ketenangan untuk berkarya.
Siaran pers, Wardah, Sabtu (14/10/2016), Perjalanan ini diisi dengan mengunjungi tempat-tempat yang penuh inspirasi seperti Abhayagiri, Pabrik Tegel Kunci, Workshop Lulu Lutfi Labibi, Sekar Kedhaton, dan juga Wardah Beauty House. Wardah juga menyuguhkan pertunjukan teater dari kelompok seniman panggung yang tergabung dalam Teater Garasi.
Teater Garasi merupakan kelompok yang dikenal dalam menghasilkan beragam karya teater dan pertunjukan eksperimental yang dipentaskan di dalam dan luar negeri. Sebagai artist-collective, kelompok ini beranggotakan belasan seniman Indonesia kontemporer. Kehadiran Teater Garasi bertujuan untuk menciptakan lingkungan kreatif yang berkelanjutan bagi seniman pertunjukan di Indonesia dan Asia.
Sejalan dengan campaign Earth, Love, Life dimana salah satu implementasi manifestonya adalah fokus pada kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan inspirasi pengembangan seni dan budaya Wardah melalui program Sahabat Garasi (SAGA) memberikan dukungan dana apresiasi senilai Rp. 100.000.000 untuk mendorong perkembangan teater, tidak saja di Yogyakarta, tetapi untuk daerah-daerah lainnya sesuai dengan rencana pengembangan teater dari Teater Garasi.
“Pemberian dana Sahabat Garasi (SAGA) ini bertujuan untuk mendukung kemajuan dan perkembangan seni teater. Dana ini nantinya akan dikelola oleh Teater Garasi melalui penyelenggaraan program-program yang bertujuan untuk penyebaran dan pertukaran pengetahuan (knowledge sharing and dissemination) dan kegiatan lainnya” ujar Salman Subakat, Marketing Director Wardah.
Sejak didirikan pada tahun 1993, Teater Garasi telah banyak menghasilkan karya-karya seni peran dengan mengangkat berbagai isu seperti lingkunga, sosial, politik, budaya, dan juga karya kontemporer lainnya. Karya-karya Teater Garasi telah membawa kelompok ini kedalam sirkuit seni pertunjukan internasional seperti Singapura, Berlin, Tokyo, Shizuoka, Osaka, New York, Amsterdam, dan negara-negara lainnya.
Pertunjukan Teater Garasi mengangkat tema Reminiscing Beauty a Musical Performance. Pertunjukan ini mengambarkan cerita tentang sebuah perjalanan peradaban Indonesia dalam konteks musikal yang sekaligus menggambarkan tentang peran, estetika paradigma, dan transformasi perempuan Indonesia.
Pertujukan berdurasi 45 menit ini berbasis pada seni peran, koreografi gerak, visual, video, musik, dan suara.(Yenny K)