Luthfi sabet juara di lomba Arabic Story Telling (Foto: Istimewa) |
بدءا من حبه للغة العربية يرافقه هواية القراءة والكتابة في طفولته، فاز Luhtfi Hasan K، طالب في تعليم اللغة العربية (PBA) في جامعة المحمدية مالانغ (UMM) بالمركز الثاني في مسابقة روايةالقصص العربية في المخرجان يوم العربي الإفتراضي في جميع أنحاء العالم. وقد نظم المسابقة الحاصل على جائزة معهد إدارة صندوق التعليم التابع للجامعة الإسلامية الحكومية (UIN) مالانغ يوم الجمعة (۱٨/۱٢) ماضي.
اقرأ أيضا: Getapak Ringankan Masyarakat Terdampak Pandemi
وروى Luhtfiمختلف الإستعدادات التي قام به قبل السباق. لمدة خمسة أيام كان مشغولا قراءة الكثير من الأدب للحصول على إلهام القصة. ثم سكب فكرة القصة في قطعة من الكتابة. أما بالنسبة لفكرة القصة التي أدرجها لوهتي في السباق فقد كانت بعنوان كيفية حب اللغة العربية. بالإضافة إلى هذا السباق باستخدام اللغة العربية، فإن اختيار فكرة هذه القصة يستند أيضاً إلى نظرة لوهتي إلى أهمية اللغة العربية في هذا اليوم وهذا العصر. خاصة بالنسبة لأولئك الذين يتمسكون بالإسلام.وقال "إن اللغة الإنجليزية كلغة دولية مهمة. ولكن اللغة العربية لا تقل أهمية أيضاً".
وخلال عملية الكتابة، ساعده العديد من المحاضرين وحتى عميد الكلية. خصوصاً عندما يكون خطأ مطبعي وخطأ في الترجمة بعد مرحلة جمع المخطوطات، إختارت اللجنة ۱٠ أفضل المخطوطات التي سيتم وضعها مرة أخرى. وفي هذه المرحلة، يُطلب من المشاركين إرسال قصة فيديو إلى اللجنة. إعترف أول خمسة أطفال أنه كان من الصعب جدا عند تصوير الفيديو. لأنه كان عليه أن يقوم بكل التصوير بمفرده.
اقرأ أيضا: Raih Juara Nasional Berkat Hobi Masa Kecil
ليس هناك تماما، كما كان الخلط في إعداد الممتلكات لمرحلة التحرير. وعلاوة على ذلك، ليس لديه أصدقاء يفهمون التصوير بالفيديو. "أنا لا أعرف حقا عن التصوير بالفيديو وإطلاق الصور. لذا، حاولت قصارى جهدي على الرغم من أن الفيديو لم يكن مثالياً".
مع الصعوبات التي واجهها ، لم يعتقد لطفي أنه سيفوز بالمركز الثاني في هذه المسابقة. وعلاوة على ذلك، يعتقد أن الفيديو الذي صنعه وأرسله أبعد ما يكون عن الكمال.وقال Luthfi"إنني ممتن جداً لأن جهودي يمكن أن تحقق نتائج جيدة. لكنني لا أريد أن أتوقف هنا فقط، من أجل المستقبل سأواصل معالجتها والعمل على تقديم أفضل ما لدي". (syi/wil/mid)
Luthfi sabet juara di lomba Arabic Story Telling (Foto: Istimewa) |
Berawal dari kecintannya akan bahasa arab disertai hobi membaca dan menulis sedari kecil, Luhtfi Hasan K, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih juara dua pada lomba arabic story telling di Gebyar Virtual Hari Bahasa Arab Se-Dunia. Perlombaan ini diselenggarakan oleh Awardee Lembaga Pengelolahan Dana Pendidikan (LPDP) Universitas Islam Negeri (UIN) Malang pada Jumat (18/12) lalu.
Baca juga: Getapak Ringankan Masyarakat Terdampak Pandemi
Luhtfi menceritakan berbagai persiapan yang ia lakukan menjelang perlombaan. Selama lima hari dirinya sibuk membaca banyak literatur untuk memperoleh inspirasi cerita. Lalu menuangkan ide ceritanya dalam sebuah tulisan. Adapun ide cerita yang Luhtfi sertakan dalam perlombaan itu bertema mengenai cara untuk mencintai bahasa arab. Selain karena perlombaan ini menggunakan bahasa arab, pemilihan ide cerita ini juga berdasarkan pada pandangan Luhtfi tentang pentingnya bahasa arab di zaman sekarang. Terutama bagi mereka yang menganut agama Islam. “Bahasa inggris sebagai bahasa internasional memang penting. Tapi bahasa arab juga tidak kalah penting,” imbuhnya.
Selama proses penulisan, ia banyak dibantu oleh dosen dan bahkan dekan fakultas. Utamanya dalam hal salah ketik dan salah penerjemahan. Setelah tahap pengumpulan naskah, pihak panitia memilih sepuluh naskah terbaik yang akan diadu kembali. Pada tahap ini, para peserta diminta mengirimkan video story telling kepada panitia. Anak pertama dari lima bersaudara ini mengaku cukup kesulitan saat melakukan pengambilan video. Pasalnya dia harus melakukan semua proses syuting sendirian.
Baca juga: Raih Juara Nasional Berkat Hobi Masa Kecil
Tidak cukup sampai di situ, ia juga kebingungan dalam menyiapkan properti hingga ke tahap editing. Apalagi dia tidak memiliki teman yang memahami videografi. “Saya kurang begitu paham tentang videografi dan pengambilan gambar. Jadi, saya berusaha semaksimal mungkin meskipun video yang didapat tidak begitu sempurna,” tambahnya saat diwawancara.
Dengan kendala-kendala yang ia hadapi, Luthfi sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan meraih juara dua dalam perlombaan ini. Apalagi, menurutnya video yang ia buat dan kirimkan jauh dari kata sempurna. “Saya sangat bersyukur usaha yang saya lakukan dapat membawa hasil yang baik. Namun saya tidak ingin hanya berhenti sampai disini, untuk kedepannya saya akan terus berproses dan berkarya untuk memberikan yang terbaik” tandasnya. (syi/wil)
Luthfi sabet juara di lomba Arabic Story Telling (Foto: Istimewa) |
Berawal dari kecintannya akan bahasa arab disertai hobi membaca dan menulis sedari kecil, Luhtfi Hasan K, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih juara dua pada lomba arabic story telling di Gebyar Virtual Hari Bahasa Arab Se-Dunia. Perlombaan ini diselenggarakan oleh Awardee Lembaga Pengelolahan Dana Pendidikan (LPDP) Universitas Islam Negeri (UIN) Malang pada Jumat (18/12) lalu.
Baca juga: Getapak Ringankan Masyarakat Terdampak Pandemi
Luhtfi menceritakan berbagai persiapan yang ia lakukan menjelang perlombaan. Selama lima hari dirinya sibuk membaca banyak literatur untuk memperoleh inspirasi cerita. Lalu menuangkan ide ceritanya dalam sebuah tulisan. Adapun ide cerita yang Luhtfi sertakan dalam perlombaan itu bertema mengenai cara untuk mencintai bahasa arab. Selain karena perlombaan ini menggunakan bahasa arab, pemilihan ide cerita ini juga berdasarkan pada pandangan Luhtfi tentang pentingnya bahasa arab di zaman sekarang. Terutama bagi mereka yang menganut agama Islam. “Bahasa inggris sebagai bahasa internasional memang penting. Tapi bahasa arab juga tidak kalah penting,” imbuhnya.
Selama proses penulisan, ia banyak dibantu oleh dosen dan bahkan dekan fakultas. Utamanya dalam hal salah ketik dan salah penerjemahan. Setelah tahap pengumpulan naskah, pihak panitia memilih sepuluh naskah terbaik yang akan diadu kembali. Pada tahap ini, para peserta diminta mengirimkan video story telling kepada panitia. Anak pertama dari lima bersaudara ini mengaku cukup kesulitan saat melakukan pengambilan video. Pasalnya dia harus melakukan semua proses syuting sendirian.
Baca juga: Raih Juara Nasional Berkat Hobi Masa Kecil
Tidak cukup sampai di situ, ia juga kebingungan dalam menyiapkan properti hingga ke tahap editing. Apalagi dia tidak memiliki teman yang memahami videografi. “Saya kurang begitu paham tentang videografi dan pengambilan gambar. Jadi, saya berusaha semaksimal mungkin meskipun video yang didapat tidak begitu sempurna,” tambahnya saat diwawancara.
Dengan kendala-kendala yang ia hadapi, Luthfi sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan meraih juara dua dalam perlombaan ini. Apalagi, menurutnya video yang ia buat dan kirimkan jauh dari kata sempurna. “Saya sangat bersyukur usaha yang saya lakukan dapat membawa hasil yang baik. Namun saya tidak ingin hanya berhenti sampai disini, untuk kedepannya saya akan terus berproses dan berkarya untuk memberikan yang terbaik” tandasnya. (syi/wil)