Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengarahkan siswa menggunakan teknologi virtual reality (VR) saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDN 03 Tumpang, Malang, Jawa Timur, Selasa (6/8/2024). Pemanfaatan teknologi VR sebagai media pembelajaran tersebut bertujuan menciptakan lingkungan simulasi yang dapat dijelajahi para siswa sehingga kegiatan belajar di kelas lebih menarik dan interaktif. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/Spt. (Muhammad Mada)
AKURAT.CO Era 5.0, yang dikenal sebagai era masyarakat super pintar, membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
Teknologi menjadi elemen kunci dalam mendukung proses belajar-mengajar, memberikan peluang baru bagi mahasiswa untuk memaksimalkan pengalaman belajar mereka.
Sebagaimana dilansir dari situs Universitas Airlangga, artikel ini akan membahas bagaimana mahasiswa dapat memaksimalkan manfaat dari teknologi dalam mendukung proses belajar-mengajar di era 5.0, berdasarkan penjelasan dari berbagai jurnal ilmiah.
Teknologi memungkinkan mahasiswa mengakses berbagai sumber belajar dari mana saja dan kapan saja. Dengan internet, mahasiswa dapat mengakses jurnal ilmiah, e-book, video pembelajaran, dan berbagai sumber informasi lainnya yang dapat memperkaya pengetahuan mereka.
Platform seperti Google Scholar dan ResearchGate menyediakan akses ke ribuan artikel ilmiah yang dapat digunakan untuk penelitian dan tugas akademik.
Teknologi memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif. Alat seperti forum diskusi online, aplikasi kolaborasi seperti Google Docs, dan platform pembelajaran seperti Moodle dan Blackboard memungkinkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan dosen dan sesama mahasiswa secara lebih efektif.
Teknologi ini juga memungkinkan pembelajaran berbasis proyek, di mana mahasiswa dapat bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan tugas dan proyek.
Teknologi memungkinkan personalisasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing mahasiswa.
Aplikasi pembelajaran adaptif seperti Duolingo dan Khan Academy dapat menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan kemampuan dan kemajuan belajar mahasiswa.
Hal Ini membantu mahasiswa belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan fokus pada area yang memerlukan perhatian lebih.
Teknologi canggih seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan menarik.
Misalnya, mahasiswa kedokteran dapat menggunakan VR untuk simulasi operasi, sementara mahasiswa arsitektur dapat menggunakan AR untuk visualisasi desain bangunan.
Teknologi ini membantu mahasiswa memahami konsep yang kompleks dengan cara yang lebih praktis dan visual.
Aplikasi manajemen waktu dan produktivitas seperti Trello, Asana, dan Microsoft Teams membantu mahasiswa mengatur jadwal belajar, mengelola tugas, dan berkolaborasi dengan tim.
Penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akademik.
Di era 5.0, teknologi memainkan peran penting dalam mendukung proses belajar-mengajar. Mahasiswa dapat memaksimalkan manfaat dari teknologi dengan mengakses informasi yang lebih luas, memanfaatkan pembelajaran interaktif dan kolaboratif, personalisasi pembelajaran, menggunakan teknologi canggih, dan mengelola waktu serta produktivitas dengan lebih baik.
Dengan memanfaatkan teknologi secara optimal, mahasiswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai hasil akademik yang lebih baik.