Malang - Gedung instalasi rawat inap kelas III Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berlokasi di kawasan Tlogomas, Kota Malang, mulai dioperasikan.
Pengoperasian gedung instalasi rawat inap kelas III RS UMM tersebut telah diresmikan oleh Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf yang didampingi oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih, Sabtu.
Selain meresmikan pengoperasian gedung instalasi rawat inap kelas III RS UMM tersebut, Menkes juga menyerahkan bantuan alat kesehatan senilai Rp3 miliar.
"Bantuan dari Menkes ini kita wujudkan berupa 120 bed, satu unit ECG, satu buah mesin anastesi, dan 4 unit inkubator," kata Kahumas UMM Nasrullah.
Bangunan gedung rawat inap kelas III RS UMM di atas lahan seluas 9 hektare itu merupakan bantuan dari Pemprov Jatim sebesar Rp7 miliar. Pembangunan gedung rawat inap kelas III tersebut selesai lebih cepat dari target waktu yang ditentukan dengan tujuan agar segera bisa memberikan layanan pada masyarakat sekitar.
Lebih lanjut Nasrullah mengatakan, selain bantuan dari Pemprov Jatim dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), anggaran pembangunan RS UMM masih mengandalkan dana mandiri dari kampus.
Menurut dia, selain menjadi pusat penelitian medis, RS UMM juga melayani masyarakat umum dengan pelayanan utama pengobatan modern ala Barat dan pelayanan komplementer pengobatan tradisional ala Timur.
Untuk memperkuat konsep tersebut, tim UMM telah melakukan studi banding ke berbagai negara, antara lain ke China, Amerika Serikat dan Swiss.
Sementara itu Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan RS pendidikan memiliki fungsi ganda, yakni memberikan layanan kepada masyarakat dan sebagai tempat pembelajaran.
"Untuk mendapatkan presikat sebagai RS Pendidikan ini tidak mudah, harus memenuhi beberapa persyaratan," tegasnya.
Persyaratan itu adalah memiliki standar visi, misi dan komitmen, standar manajemen dan administrasi, standar SDM, untuk pendidikan kelanjutan, standar penunjang pendidikan serta standar perancangan yang berkualitas.
Saat ini jumlah rumah sakit umum daerah (RSUD) di kota/kabupaten di Indonesia mencapai 521, Puskesmas sebanyak 8.941, puskesmas pembantu (Pustu) sebanyak 22.650, dan polkedes sebanyak 52.275.(*)