(dari kiri - kanan) Menteri Perdagangan dan Perindustrian Filipina Gregory Domingo, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam Vu Huy Hoang, Secondary Permanent Secretary Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Singapura Ow Foong Pheng, Deputi Perdana Menteri Thailand Trairong Suwankiri, Menteri Perencanaan Nasional dan Pembangunan Ekonomi Myanmar U. Tin Naing Thein, Menteri Perdagangan Indonesia Mari Elka Pangestu, Menteri Senior; Menteri Perdagangan Kamboja Cham Prasidh, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Laos Nam Viyaketh, Second Minister of Foreign Affairs and Trade Brunei Darussalam Pehin Dato Lim Jock Seng, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Dato Sri Mustapa Mohamed, Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan berfoto bersama saat pertemuan Prepatory ASEAN Economic Minister di Balai Sidang Jakarta, Jumat (6/5). (ANTARA/Andika Wahyu/hp/11)
Malang (ANTARA News) - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Mas`ud Said, mengemukakan bahwa penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta merupakan kesempatan mengokohkan posisi Indonesia di kancah internasional.
"Jangan sampai kesempatan yang sudah ada dalam genggaman ini lepas begitu saja. Tapi semua itu tergantung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kalau bangsa Indonesia ingin dihormati, tentunya kesempatan ini tidak akan disia-siakan," katanya di Malang, Jumat.
Ia mengemukakan, KTT ASEAN di Jakarta seperti mengulang sejarah ketika Presiden Soekarno mengumpulkan para pemimpin negara di Benua Asia dan Afrika dalam KTT Asia-Afrika.
Ia mengemukakan, KTT ASEAN yang dilangsungkan di Jakarta, 5-8 Mei 2011 menjadi momentum strategis Indonesia untuk berperan aktif dalam perpolitikan internasional sekaligus membangun kesatuan dan karakter bangsa Indonesia untuk memimpin ASEAN.
Mas`ud yang juga dosen FISIP UMM itu menilai, infrastruktur di Indonesia cukup bagus dan mendukung, struktur ekonomi juga mulai membaik, bahkan nilai tukar rupiah juga terus menguat, serta upaya menanggulangi terorisme juga bisa dibilang sukses.
Mas` ud yang juga Direktur ACICIS UMM itu menyatakan tidak ada alasan lagi untuk tidak bisa memperkokoh posisi Indonesia di dunia internasional.
"Upaya memperkokoh posisi itu bisa dimulai dari kepemimpinan Indonesia di ASEAN," katanya.
Ia menyarankan, dalam setiap pertemuan pada rangkaian KTT ASEAN hendaknya para perwakilan Indonesia yang terlibat juga menyelipkan berbagai agenda penting untuk memperkokoh posisi Indonesia di lingkungan negara-negara Asia Tenggara tersebut.
"Saya yakin Indonesia bisa berbuat banyak untuk memperkokoh posisinya termasuk dalam perpolitikan internasional dan upaya itu bisa dimulai dari skala regional Asia Tenggara, yakni KTT ASEAN yang saat ini sedang berlangsung di Jakarta," katanya.
(E009/M029)
Editor: Suryanto