Malang (beritajatim.com) – Alumnus Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang, Alamsyah, meraih penghargaan internasional. Dia dinobatkan sebagai ‘Education Inspirator’ dari lembaga International Human Resources Transformation Neuro Linguistic Programming (HRNLP) pada Desember ini.
Alam, sapaanya, menjelaskan bahwa neuro linguistic memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Apalagi metode ini sering digunakan dalam perusahaan atau instansi besar yang seringkali efektif dalam meningkatkan produktivitas.
Alam saat ini diamanahi sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al Irtiqo’ Kota Malang. Ia bercerita bahwa selepas lulus dari UMM, ia langsung mengikuti course di lembaga The National Federation of Neuro Linguistic Programming, USA.
Ia mulai dari yang dasar hingga mampu menjadi coach. Selama menjadi coach, ia lebih fokus terjun pada motivator pendidikan dengan metode neuro linguistik. Adapun neuro linguistik adalah pendekatan untuk merubah motivasi melalui pola pikir dengan optimalisasi panca indera dan alam bawah sadar.
“Oleh karena itu, dengan terbentuknya motivasi positif dalam diri guru dan siswa, diharapkan bisa berefek pada performa dan prestasi yang diraih. Saat ini fokus saya pada penerapan neuro linguistik dalam dunia pendidikan. Utamanya untuk meningkatkan motivasi belajar dan berkarya para pendidik serta peserta didik,” jelas pria asli Pulau Kalu Kalukuang, Kabupaten Pajangkene Sulawesi Selatan itu pada Jumat (23/12/2022).
Alumni UMM tersebut menambahkan jika neuro linguistik yang diimplementasikan berhubungan dengan human resource. Sehingga ada hubungan antara ilmu pendidikan dan manajemen. Melalui pandangan ini, seorang konselor dapat dengan mudah melihat kekurangan motivasi siswa maupun guru.
Lulusan magister pendidikan bahasa Indonesia dan manajemen itu kembali bercerita jika sejak kecil sudah tertarik menjadi guru. Faktor ini yang membuat dirinya bergelut di dunia pendidikan.
Apalagi sejak kecil, lingkungan yang ditinggali punya sedikit tenaga pendidik serta akses ke pendidikan. Hal tersebut yang mendorongnya menjadi seorang guru dan pendidik bagi anak bangsa.
“Saya berharap metode neuro linguistik ini bisa diimplementasikan di pendidikan Indonesia. Khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar di alam bawah sadar. Saya juga masih punya keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan agar ilmu yang saya punya semakin lengkap dan bisa berbagi ke pendidik-pendidik lain,” tukasnya.
Pada akhir penyampaian ia menerangkan jika UMM menjadi pilihan yang tepat baginya. Ia bersyukur bisa menimba ilmu di Kampus Putih karena banyak fasilitas yang mendukung impiannya. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) juga berkualitas serta senantiasa mengantarkan mahasiswa sebagai pendidikan profesional yang berakhlak mulia. [dan/beq]