Salah satu CoE yang ada di UMM (Foto: Istimewa)
Malang (beritajatim.com) – Berkat keberadaan Center of Excellence (CoE), UMM menghasilkan lulusan yang siap berkarir atau terjun ke dunia kerja. Program ini memunculkan lulusan yang kreatif dan dibekali kemampuan sesuai kebutuhan pasar sehingga lulusan dapat berkarya di banyak sektor.
Salah satunya, Danny Shevarivo, ia sukses direkrut PT. Indotama Seraya Artha sebelum lulus berkat. Danny, sapaanya, tercatat bisa lulus cepat dengan waktu kuliah 3,5 tahun. Hal itu karena dia mengikuti CoE human resource and development (HRD).
“CoE HRD memberi saya pengalaman baru dan skill yang dibutuhkan industri. Dari program ini saya mendapat sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) level staf HRD. Saya juga mendapat sepuluh kompetensi unggul dari CoE dan surat pengalaman kerja dari perusahaan terkait. Selain itu, berkat program CoE, saya direkrut dan langsung bekerja di perusahaan terkait sebelum wisuda” kata Danny.
Ada juga Ahmad Faturokhim, alumni Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia tercatat sukses menjalankan bisnis tambak udang vaname di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Menariknya, omzet yang berhasil didapat Faturokhim mencapai 400 juta tiap tahunnya. “Kalau dihitung-hitung omzetnya yang bisa diperoleh sekitar 100 jutaan per tiga bulan. Jadi mungkin bisa dapat 400 jutaan selama satu tahun,” ujar Fatur, sapannya
“Itu berawal dari kesukaan saya pada udang dan tambak. Saya Berinisiatif untuk ikut CoE Udang. Apalagi didukung dengan latar belakang saya menekuni tambak udang sejak lama. Begitu lulus dari kuliah dan CoE pada 2022 lalu, saya langsung menjalankan bisnis tambak udang vaname,” jelasnya.
Terpisah, Dr. Fauzan, M.Pd., selaku Rektor UMM menjelaskan, program unggulan seperti CoE perlu dimunculkan dan dijalankan terus dengan matang. Program ini juga berupaya mengantisipasi perpindahan minat mahasiswa yang berbeda dengan jurusan.
“Misalnya, mahasiswa yang kuliah hukum dibolehkan untuk ikut CoE lain seperti kelas anggrek, koi, metaverse, dan lainnya CoE tidak boleh berdasarkan pada textbook semata,” ujar Dr. Fauzan.
Menurut Rektor UMM CoE turut membantu menyiapkan bangsa untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Apalagi Indonesia sudah mulai masuk pada bonus demografi. Hal itu harus dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga impian menjadi negara dengan kekuatan ekonomi kuat bisa tercapai.
“Kalau hanya memakai textbook, program CoE ini hanya akan berjalan di tempat tanpa ada perkembangan signifikan. UMM akan menjadikannya program yang fleksibel dan berani menciptakan inovasi,” jelas Rektor UMM.
Sampai saat ini sudah ada lebih dari 40 CoE yang berjalan. Ada kelas, metaverse, udang School of Creative Digital Communication, welding inspector, dan lainnya. Sebagian besar sudah bisa direkrut oleh dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Sebagian lainnya mampu membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. (dan/kun)