Dirjen Paud Dikdasmen Hadir di PPG UMM, Ajak Guru Peduli Karsa Siswa

Author : Humas | Thursday, November 10, 2022 22:19 WIB | beritajatim.com -

Malang (beritajatim.com) – Dr. Iwan Syahril, P.hD, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen Paud Dikdasmen) menghadiri agenda dari prodi Pendidikan profesi Guru UMM yang mengusung tema ‘Kebijakan Pendidikan Nasional Menuju Indonesia Emas’. Pada acara tersebut, Dr Iwan Syahril mengajak para peserta agar peduli pada karsa siswa.

Menurutnya, pendidikan Indonesia saat ini kurang dalam hal karsa atau kemauan. Pendidikan bangsa terlena untuk menajamkan pikiran peserta didik saja, namun lupa kemauan dan keinginan para siswa di sekolah. Menurut Iwan Syahril, sistem pendidikan Indonesia menekankan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sayangnya lupa akan kemauan yang diinginkan peserta didik.

“Pendidikan yang hanya menajamkan pikiran tetapi mengesampingkan kemauan anak didik adalah pendidikan yang hampa. Justru, pendidikan yang memperhatikan kemauan akan selalu berkembang sekalipun dalam kondisi sulit,” terangnya pada acara yang berlokasi di Dome Theater Universitas Muhammadiyah Malang.

Dia juga menerangkan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha yang berarti bahwa seorang guru otomatis menjadi seorang pemimpin di kelasnya. Sehingga harus memberikan suri teladan bagi anak didik. Madya Mangun Karso, maksudnya adalah menjadi seorang pendidik yang senantiasa menguatkan keyakinan dan membangkitakan semangat mencerdaskan bangsa.

“Kemudian Tut Wuri Handayani yakni sebagai pendidik harus bisa melejitkan potensi dan proses tumbuh kembang anak didik sehingga kemandirian bisa terbentuk dalam dirinya. Jadi, filosofi Ki Hajar Dewantara ini berupaya menghasilkan lulusan pendidikan yang mandiri dan merdeka,” tuturnya.

Pendidikan holistik yang dicanangkan oleh Ki Hajar Dewantara terbagi menjadi empat aspek yaitu oleh cipta, olah rasa, olah karsa, dan olahraga. Cipta secara makna yakni menajamkan pikiran, rasa memiliki dan menghaluskan perasaan. Karsa untuk menguatkan kemauan dan keinginan dan olahraga bertujuan agar menyehatkan jasmani atau fisik. Adapun pada poin cipta, rasa, dan karsa menjadi poin dalam Budi, sedangkan raga masuk dalam poin Pekerti.

Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menuturkan jika guru berkewajiban untuk mendidik dan mengembangkan kualitas anak bangsa. Pun dengan tanggung jawab moral untuk menyiapkan generasi bangsa ketika berhadapan dengan bonus demografi. Salah satunya dengan membekali anak didik dengan skill dan kualitas pendidikan yang baik.

UMM juga turut berkontribusi menyiapkan SDM mumpuni yang siap menghadapi kompetisi global melalui Center of Excellence (CoE). Saat ini, ada lebih dari 40 sekolah unggulan CoE yang tersebar di berbagai fakultas. Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ada lima sekolah unggulan yang sudah dilaksanakan yakni CoE konsultan pendidikan, media dan animasi pendidikan digital, english for hospitality, entrepreneur perbukuan dan sekolah wisata sejarah digital.

“Guru harus bisa memahami potensi tiap muridnya. Dari situlah nanti akan muncul bibit-bibit potensi yang mampu memajukan bangsa dan mewujudkan Indonesia emas 2045,” tutup Rektor UMM. [dan/but]

Harvested from: https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/dirjen-paud-dikdasmen-hadir-di-ppg-umm-ajak-guru-peduli-karsa-siswa/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: