Luciana Anggraeni, M.H. saat memaparkan kajiannya di konferensi internasional Turki (Foto: Istimewa)
Malang (beritajatim.com) – Dosen Hukum Keluarga Islam (HKI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengkaji tentang kesetaraan gender dalam islam. Hasil telaah dari Luciana Anggraeni, M.H. disajikan dalam Fourth International Conference on Islamophobia in Muslim Majority Countries : Examining its Cultural and Geopolitical Dimensions.
Artikel yang dia berjudul Gendered Islamophobia in Indonesia: Forms and Solution. Luci, sapaanya, menjelaskan bahwa Islam tidak ada konsep mengenai kesetaraan gender. Namun, menekankan pada keadilan gender.
“Pria atau wanita berposisi dan berperan dengan sendiri-sendiri, pembahasan itu yang perlu lebih ditegaskan melalui kajian tentang gender. Fokus nanti mengenai keadilan, bukan kesetaraan gender,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa (11/4/2023).
Menurut Luci, masih banyak salah paham di tengah masyarakat yang berpandangan bahwa Islam adalah agama yang patriarki. Padahal patriarki lahir dari budaya masyarakat sendiri, bukan lahir dari agama Islam.
“Perlu adanya upgrading pengetahuan seorang muslim tentang ilmu dan serta nilai-nilai ajaran agama Islam. Terutama pembahasan soal gender. Muslim seharusnya tidak menganggap bahwa ibadah itu menjadi sesuatu yang simbolik saja. Namun perlu ada pemahaman tentang nilai dari ibadah itu sendiri,” sambungnya.
Pria dan wanita dalam menyikapi lawan jenis, kata Luci, harus memperhatikan beberapa hal. Mulai dari pemahaman fitrah, sampai peran yang harus dilakukan dalam kehidupan. Pria dan wanita memiliki fungsi saling melengkapi.
“Itu termasuk dalam menjalin suatu hubungan yang serius. Misalnya pria sebagai ayah, sementara wanita sebagai ibu. Itu semua konsepnya adalah sebagai pelengkap bukan setara,” terangnya.
Dosen HKI UMM itu berpesan pada generasi muda agar giat untuk mengembangkan diri. Masa muda merupakan kesempatan emas yang harus dimanfaatkan untuk mengeksplorasi bakat yang ada.
“Dulu kartini berjuang mati-matian untuk mengangkat martabat wanita. Sekarang sudah banyak peluang bagi para perempuan untuk bisa mengembangkan diri. Itu harus lebih dimanfaatkan dengan baik,” tukasnya.
Sebagai informasi konferensi internasional diselenggarakan oleh Center of Islam and Global Affairs (CIGA) di İstanbul Sabahattin Zaim University (IZU), Istanbul, Turki. Acara itu berlangsung pada bulan Maret 2023. Luci bersama pembicara lain mengkaji tentang budaya dan geopolitik islamophobia di negara yang mayoritas muslim. [dan/but]