Heboh Kasus Pendakwah dan Penjual Es Teh! Dosen UMM Bongkar Kunci Dakwah yang Seharusnya

Author : Humas | Thursday, December 12, 2024 08:26 WIB | beritajatim.com -

Malang (beritajatim.com) – Polemik panas antara seorang pendakwah ternama dan penjual es teh viral terus menjadi perbincangan publik. Di tengah arus kritik dan dukungan, Dosen Hukum Keluarga Islam (HKI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Agus Supriyadi, Lc, M.H.I., angkat bicara dan mengungkapkan pandangannya soal dakwah yang sesuai dengan nilai Islam sejati.

Agus menegaskan, seorang pendakwah wajib memahami bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin. Islam adalah agama yang membawa kasih sayang dan kedamaian, bukan menjadi pemicu konflik.

“Dakwah sejati itu harus mendamaikan, bukan memecah belah. Kalau hasilnya justru memicu hujatan dan komentar negatif, ada yang perlu dievaluasi,” tegas melalui keterangan tertulis, Rabu (11/12/2024).

Menurut Agus, terdapat empat prinsip utama dalam berdakwah yang sering diabaikan, yaitu pemilihan materi, karakter pendakwah, segmentasi audiens, dan strategi penyampaian. Ia menyoroti pentingnya menjaga etika dan diksi dalam menyampaikan materi agar tidak menyakiti hati orang lain.

“Pendakwah yang hebat bukan hanya cerdas secara materi, tapi juga harus pandai beretika,” katanya. Ia juga menegaskan bahwa dakwah tidak boleh mengandung unsur merendahkan, baik fisik, profesi, atau status sosial seseorang.

“Ini melanggar nilai-nilai Islam. Allah tidak menilai manusia dari apa yang tampak, tetapi dari ketakwaannya,” ujar Agus, merujuk QS Al-Hujurat ayat 13. Agus turut menyoroti penggunaan humor dalam dakwah yang sering kali jadi bumerang.

“Humor itu bagus untuk mencairkan suasana, tapi kalau sampai menghina atau menyinggung, itu sudah keluar jalur dakwah,” ujarnya. Ia menekankan bahwa dakwah harus membangun, bukan melukai.

Kasus ini juga memunculkan fenomena baru, di mana pedagang mulai berharap dagangannya diborong di acara dakwah. Agus mengingatkan bahwa respons publik terhadap penjual es teh viral jangan sampai menciptakan mentalitas peminta-minta. “Kita harus bijak. Jangan sampai simpati yang berlebihan malah menghilangkan nilai kerja keras,” tuturnya.

Agus juga mengapresiasi langkah Gus Miftah yang telah meminta maaf dan mundur dari jabatannya sebagai utusan presiden. Menurutnya, refleksi diri seperti ini penting agar dakwah di masa depan lebih baik dan berdampak positif.

Sebagai penutup, Agus mengajak para pendakwah untuk terus meningkatkan kualitas dakwah dengan materi yang relevan, etika yang baik, dan metode yang sesuai dengan audiens. “Dakwah bukan hanya soal metode, tapi soal bagaimana pesan itu bisa menyentuh hati dan membawa perubahan positif bagi semua pihak,” kata dosen UMM ini menutup pembicaraan. (dan/kun)

 

Harvested from: https://beritajatim.com/heboh-kasus-pendakwah-dan-penjual-es-teh-dosen-umm-bongkar-kunci-dakwah-yang-seharusnya
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: