Penyampaian Hasil Survei Opini Publik Jatim 2023.
Malang (beritajatim.com) – Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membeberkan hasil Survei Opini Publik Jawa Timur 2023. Survei ini dilakukan di 31 kota/kabupaten di Jawa Timur.
Survei dilakukan selama 5 hari mulai 5 hingga 10 Juli 2023 dengan melibatkan 800 orang dengan metode Multistage Random Sampling. Dalam survei ini responden diwawancara melalui pertemuan langsung dengan tingkat margin of eror 3,5 persen. Dengan proporsi responden laki laki dan perempuan 50:50 berusia di atas 17 tahun.
Survei ini melibatkan mayoritas responden dari warga Nahdlatul Ulama (NU) sebanyak 87,3 persen, Muhammadiyah 3,8 persen, LDII 1,2 persen, FPI 0,1 persen dan sisanya yakni 7,8 persen merupakan kalangan ormas non Islam.
Hasil survei untuk tingkat kepuasan publik di Jatim terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo sebanyak 72 persen responden meras puas, tidak puas 15,38 persen dan sisanya sangat puas dan tidak puas.
Yang paling ditunggu adalah elektabilitas Calon Presiden RI dimana nama Prabowo Subianto adalah yang tertinggi mencapai 37,38 persen, Ganjar Pranowo 34,25 persen dan di posisi 3 ada Anies Baswedan sebesar 7,1 persen.
Sedangkan untuk elektabilitas partai politik di Jatim menunjukkan bahwa PDIP mencapai 29,3 persen PKB 23,2 persen Gerindra 15,38 persen. Disusul Partai Golkar 3,8 persen, Partai Demokrat 2,3 persen, PAN 2,3 persen dan sisanya partai lain.
Menariknya, 68 persen responden setuju Calon Wakil Presiden 2024 berasal dari kalangan Muhammadiyah. Nama-nama yang populer adalah Muhadjir Effendy, Din Syamsudin, Anwar Abas dan Haedar Nashir.
Kemudian untuk simulasi pasangan Capres-Cawapres nama Prabowo-Muhadjir mendapat dukungan 42,5 persen para responden di Jatim. Kemudiam ada nama Ganjar-Airlangga 41,25 persen dan Anies-AHY 10,25 persen, sisanya tidak tahu, tidak memilih dan tidak menjawab.
“Survei ini menurut saya adalah survei yang melegakan dan harus kita dorong sebagai bagian dari memberikan literasi dan edukasi dalam kehidupan politik dan kehidupan demokrasi kita,” ujar Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro pada Kamis (10/8/2023).
Siti Zuhro mengatakan, munculnya nama sejumlah tokoh Muhammadiyah seperti di Muhadjir Effendy perlu diuji secara nasional. Sebab, survey ini dilakukan hanya di Jawa Timur belum ke provinsi lain.
“Jadi perlu dilakukan survei lagi secara nasional. Di Jatim masyarakat tentu tidak asing dengan Prof Muhadjir. Jadi bagaimana popularitasnya di tingkat nasional kan harus diuji. Prof Muhadjir ini kan, orangnya damai, bhineka tunggal ika,” imbuh Siti.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Prof Kacung Marijan mengatakan bahwa masyarakat Jatim lebih condong memilih Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Nama Anies Baswedan masih yang paling bawah bahkan terpaut jauh dari Prabowo dan Ganjar.
“Kalau dia (Anie Baswedan) mau sering turun ke Jatim mungkin akan ada pergerakan pergerakan. Beberapa hari ini kan Anies rutin ke Jawa Timur,” ujarnya.
Jika survei Anies terus menurun, hal ini bisa berimbas pada Cawapresnya. Saat ini ada sejumlah nama tokoh di Jatim yang masuk dalam bursa Cawapres karena dianggap mempuni. Seperti Mahfud MD, Muhadjir Efendi, Khofifah hingga Muhaimin Iskandar.
“Siapapun yang dipasangkan Prabowo atau Ganjar pasti tinggi. Kalau dipasangkan Anies saya rasa akan rendah. Jadi Cawapres ini tergantung Capresnya,” ujar Kacung. [luc/but]
