Mahasiswa fakultas psikologi UMM diberangkatkan ke Malaysia.
Malang (beritajatim.com) – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengirim mahasiswa Fakultas Psikologi untuk mengikuti program Seco Social Support for Migrant Workers di Malaysia. Tiap tim menghabiskan waktu selama dua hingga tiga minggu di negara tetangga dalam melaksanakan programnya.
Rektor UMM Fauzan mengatakan, program seperti ini mampu meningkatkan kapasitas skill dan juga meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa. Fauzan berharap ke depan program ini diadakan tidak hanya ke Malaysia, namun juga bisa ke negara lain.
“Selamat belajar di negara orang, cari sebanyak mungkin pengalaman dan jangan lupa kalian membawa nama UMM disana. Semangat terus dan yang terpenting jangan lupa untuk mengabari serta meminta doa restu kepada orang tua,” kata Fauzan, Kamis (15/9/2022).
Sedangkan, dosen psikologi dan juga pendamping Muhammad Fath Mashuri, menuturkan, bahwa tujuan dari program ini yaitu untuk memberikan dukungan psikologis kepada pekerja migran Indonesia yang ada di kedutaan.
Pria yang akrab disapa Fath itu menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi UMM dengan kedutaan Indonesia. Menariknya, mahasiswa yang mengikuti program ini nantinya juga bisa melakukan konversi nilai ke dalam mata kuliah, karena telah mempraktekkan asesmen dan intervensi psikologis.
“Adapun 14 mahasiswa yang berangkat dibagi menjadi dua tim. Tim pertama berangkat pada 12 September, selama dua minggu mereka melakukan riset atau asesmen mengenai permasalahan apa saja yang dialami pekerja migran disana. Setelah tim pertama melaporkan asesmennya, tim kedua merancang program yang kemudian berangkat pada 3 Oktober untuk mengaplikasikan rencana yang telah dibuat,” papar Fath.
Fath juga berharap bisa melebarkan program ini ke berbagai negara untuk memberikan dukungan psikologis bagi pekerja migran Indonesia. Dengan begitu, manfaat yang diberikan dapat dirasakan banyak pihak.
Sementara itu, salah satu mahasiswa psikologi Silbia Opnia Rista mengaku beruntung bisa ikut serta. Apalagi program ini bertaraf internasional sehingga bisa memberikan banyak pengalaman baginya. “Jadi saya tidak hanya belajar ilmunya saja, tapi benar-benar bisa mengaplikasikannya di masyarakat. Semoga apa yang saya lakukan di sana bisa memberikan manfaat bagi para migran Indonesia,” tandasnya. [luc/suf]