Stan UMM di area Muktamar 48 Muhammadiyah menarik perhatian pengunjung. [m taufiq]
Kota Malang, Bhirawa
Muktamar Muhammadiyah di Surakarta menjadi ajang Muhammadiyah Innovation and Technology Expo (MITE) yang mulai dibuka sejak 17 November 2022 di De Tjolomadoe, Surakarta. Tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memamerkan berbagai temuan dan inovasi terbaru. Mulai dari robot SAR, ecoprint, hingga Metaverse UMM.
Ketua Tim MITE UMM, Amrul Faruq MEng menjelaskan, pengunjung bisa merasakan asyiknya berinteraksi di duni metaverse buatan Tim Kampus Putih. Bahkan bisa bermain bersama mahasiswa UMM yang berada di Malang. Ia juga menilai inovasi ini bisa digunakan sebagai alternatif tempat meeting atau berdiskusi.
Faruq menjelaskan, terkait robot SAR yang beberapa kali memenangkan lomba dan penghargaan. Robot ini bisa mengevakuasi korban kebakaran, mendeteksi api, hingga memadamkannya. Meski begitu, ia merasa perlu adanya banyak kolaborasi agar robot ini bisa dikembangkan di berbagai aspek. Misalnya, membangun robot yang bisa mendeteksi gempa, menyelamatkan korban dan hal – hal menarik lainnya.
“Kami juga menyediakan sederet inovasi lain bagi pengunjung. Seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pria asal Sidoarjo ini menilai tenaga yang dihasilkan PLTMH sangat mencukupi, apalagi jika suatu daerah memiliki sungai dengan aliran sungai yang tepat,” katanya.
Kemeriahan Muktamar Muhammadiyah di Surakarta mulai terasa. Salah satunya di ajang Muhammadiyah Innovation and Technology Expo yang mulai dibuka sejak 17 November 2022 di De Tjolomadoe, Surakarta. Tak ketinggal Tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang memamerkan berbagai temuan dan inovasi terbaru. Mulai dari robot SAR, ecoprint, hingga Metaverse UMM.
Menurut Faruq-sapaan akrabnya, pengunjung bisa merasakan asyiknya berinteraksi di dunia metaverse buatan Tim Kampus Putih. Bahkan bisa bermain bersama mahasiswa UMM yang berada di Malang. Selain itu, inovasi ini bisa digunakan sebgaai alternatif tempat meeting atau berdiskusi.
Terkait Robot SAR, Faruq menjelaskan, robot SAR yang beberapa kali memenangkan lomba dan penghargaan. Robot ini bisa mengevakuasi korban kebakaran, mendeteksi api, hingga memadamkannya. Kedepannya, Faruq menyatakan, perlu adanya banyak kolaborasi agar robot ini bisa dikembangkan di berbagai aspek. Misalnya saja membangun robot yang bisa mendeteksi gempa, menyelamatkan korban, dan hal – hal menarik lainnya.
“Tidak hanya itu, kami juga menyediakan sederet inovasi lain bagi pengunjung. Seperti pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Pria asal Sidoarjo ini menilai tenaga yang dihasilkan PLTMH sangat mencukupi, apalagi jika suatu daerah memiliki sungai dengan aliran sungai yang tepat,” katanya.
Demikian juga dengan PLTS yang terus dikembangkan. Bahkan kini UMM tengah mengembangkan halte bus berbasis PLTS yang sumber listriknya berasal dari tenaga surya. Bahkan disediakan colokan yang dapat mengisi baterai berbagai gawai sembari menunggu bus datang.
“Tentu ke depan akan banyak peluang dan inovasi yang dapat kami hasilkan. Namun saya rasa kolaborasi menjadi poin penting untuk mempercepat dan inovasi ini,” tuturnya.
Antusiasme tinggi ditunjukkan para peserta dan penggembira di MITE Muktamar Muhammadiyah 48. Salah satunya Citra Anjani. Citra sangat takjub saat mencoba metaverse. Apalagi ini pertama kali ia menjajal teknologi yang sering dielu – elukan.
“Saya sering melihat Youtube dan media sosial lain, tapi belum pernah mencoba. Makanya, saya langsung mau ketika UMM membuka kesempatan untuk merasakan, bagaimana rasanya di dunia metaverse. Apalagi kita bisa mencoba beberapa dunia seperti mobil terbang, di tengah kota, dan lainnya,” tambahnya.
Citra menilai, Sumber Daya Manusia (SDM) harus siap menghadapi perkembangan teknologi yang pesat. Harus berani dan berkeinginan untuk terus belajar dan maju. Dengan begitu, akan lahir SDM yang andal dan mumpuni di masa depan.
Menariknya, UMM juga telah menyediakan program untuk mencapai tujuan itu yakni Center for Future of Work (CFW) dan Center of Work (CoW). Dua program andalan Kampus Putih itu memang bertujun untuk melahirkan SDM terbaik dan siap menghadapi perubahan zaman. [mut.fen]