Jakarta -
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Indonesia Muhadjir Effendy menghadiri Haul Akbar Leluhur dan Dzuriyah Kiai Ageng Basyariyah Sewulan di Ponpes Al Hidayah Kutorejo, Mojokerto, Sabtu (5/8). Acara haul yang diikuti lebih dari 157 kiai dan tokoh. itu juga menjadi wadah silaturahmi serta berdoa bersama untuk bangsa Indonesia agar aman dan tenteram.
Tidak banyak orang tahu Muhadjir merupakan keturunan Kiai Ageng Basyariyah atau Raden Bagus Harun. Nenek moyang yang sama dengan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Banyak pula tokoh-tokoh nasional dan pesantren yang dilahirkan, baik itu pada masa lampau maupun sekarang. Misalnya saja Mbah Sambu Lasem, Mbah Maimun Zubair KH. Ahfas Faishol Baidlowi Lasem, hingga Gus Baha, dan lainnya.
Pada kesempatan itu, Muhadjir juga ikut doa bersama para kiai dari berbagai pesantren, termasuk kiai-kiai dari Nahdlatul Ulama (NU). Misalnya saja KH. Agus Sabuth Pranoto Projo, Gus Hadi, hingga Gus Indra dari Al-Mukarromah Madiun dan lainnya. Mereka mengobrol dan mengikuti rangkaian haul dengan khidmat.
Dalam sambutannya, Muhadjir bercerita sejak kecil ia sering diajak ayahnya untuk mengenal garis keluarga. Termasuk dengan cara berziarah ke berbagai makam di bulan Syuro dan juga Idul Fitri. Salah satu makam yang tidak pernah dilupakan adalah makam Ki Ageng Basyariyah di Sewulan.
Menurutnya, acara Haul ini menjadi upaya untuk saling merekatkan mata rantai dzuriyah dan persaudaraan. Tujuannya adalah semata-mata untuk menegakkan Islam dan mengingatkan nenek moyang sebelumnya merupakan pahlawan. Maka ia mengajak para tamu dan trah untuk saling bahu membahu membangun negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
"Garis keturunan kita merupakan para mujahid dan pejuang bangsa serta cikal bakal berkembangnya Islam di Indonesia. Maka dari itu, kita juga harus mendoakan mereka agar diterima disisi terbaik Allah SWT," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Minggu (6/8/2023).
Selain itu, Pengasuh Ponpes Al-Hidayah KH Mashadi Prawiranegara bersyukur bisa mengumpulkan banyak dzuriyah dan keluarga. Menurutnya, bersilaturahmi dan bertemu bersama keluarga menjadi hal yang sulit dilakukan di era modern. Maka, ia bersyukur bisa mengumpulkan para keturunan dari Kiai Ageng Basyariyah.
"Ada Gus Sabuth, ada beberapa yang berada di militer, ada juga yang di pemerintahan. Salah satunya Pak Menteri Muhadjir yang memang terkenal sederhananya," katanya.
Gus Hadi berharap haul ini bisa menjadi agenda rutin. Tidak hanya untuk ajang silaturahmi, tapi juga menjadi acara untuk mendoakan kebaikan NKRI. Menjaga kesatuan serta berdoa bersama untuk ketentraman serta kedamaian Indonesia.
Adapun doa bersama dipimpin langsung oleh KH Agus Sabuth Pranoto Projo. Gus Sabuth, begitu ia kerap disapa, berdoa bersama para undangan agar rakyat Indonesia selalu aman dan makmur, serta mampu menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.