Foto: Mahasiswa UMM Lulus Tanpa Skripsi/Doc. UMM
Jakarta -
Mahasiswa tidak wajib skripsi untuk lulus menurut aturan baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Aturan ini berlaku untuk mahasiswa S1 atau D4 yang prodinya sudah menerapkan kurikulum berbasis proyek maupun bentuk lain yang sejenis.
Aturan mahasiswa tidak wajib skripsi untuk syarat kelulusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Peraturan tersebut diluncurkan Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam Merdeka Belajar Episode 26: Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi, Selasa (29/8/2023) lalu.
Dalam aturan terbaru itu dijelaskan, bagi mahasiswa yang belum menjalani kurikulum berbasis proyek, maka syarat lulus kuliahnya yaitu tugas akhir yang juga tidak harus berbentuk skripsi.
Tugas akhir bisa berbentuk prototipe, proyek, maupun bentuk sejenis lainnya, yang dapat dikerjakan secara individu maupun berkelompok.
Meski baru diluncurkan Kemendikbud, namun aturan ini bukanlah hal baru bagi beberapa perguruan tinggi. Pasalnya, beberapa perguruan tinggi telah menerapkan konversi prestasi, jurnal berreputasi hingga proyek ilmiah sebagai pengganti skripsi untuk syarat kelulusan.
Alhasil, sederet mahasiswa pun sudah pernah ada yang lulus tanpa skripsi. Berikut ini nama-nama mahasiswa tersebut, dirangkum dari arsip detikEdu dan laman tiap kampus.
Athi' Nur Auliati Rahmah merupakan mahasiswa Pendidikan Fisika 2018 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berhasil lulus cumlaude tahun 2022 tanpa skripsi.
Hal itu bisa terjadi berkat Medali Emas yang diraihnya dalam ajang Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) tahun 2021 lalu. Prestasi Athi' kemudian dikonversi menjadi skripsi melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang dimiliki UNY.
Sama dengan Athi', Fairuz Zalfa Nabila juga berhasil lulus dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tanpa skripsi berkat Medali Emas yang ia sabet di ajang LIDM 2021.
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris 2017 UNY ini berhasil lulus tanpa skripsi berkat Medali Emas yang ia raih dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-32 di Bali pada 2019 lalu.
PIMNAS merupakan event bergengsi mahasiswa Indonesia. Untuk bisa lolos Pimnas, mahasiswa harus menjalankan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Di Universitas Sebelas Maret (UNS) terdapat aturan berdasarkan Keputusan Rektor UNS Nomor 787/UN27/HK/2019 tentang Penghargaan Akademik Kegiatan Penalaran Mahasiswa UNS bebas ujian skripsi diberikan bagi mahasiswa yang lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) baik finalis maupun medalis.
Dengan aturan ini, Rizal Galih Pradana berhasil lulus tahun 2022 dari prodi Psikologi UNS tanpa skripsi. Hal ini karena Rizal berhasil mengikuti Pimnas dua kali tepatnya di tahun 2020 dan 2021. Di tahun 2020, ia berhasil lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) ke Pimnas.
Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berprestasi yakni Chu Livia Christine Wijaya, Muhammad Ammar Nashshar Yusuf, dan Kiki Rahma Ardiansyah berhasil menyelesaikan studi dan lulus tanpa skripsi pada Agustus 2023.
Hal itu berkat produksi film berjudul "Tidak Mati, Aku Tetap Menjadi Milikku Selalu" yang meraih penghargaan Honorable Mention dalam ajang Student World Impact Film Festival (SWIFF) 2023 di Amerika Serikat.
Sebelumnya, pada tahun 2021, juga pernah ada tiga mahasiswa asal UMM yang dinyatakan lulus tanpa skripsi. Ketiga mahasiswa tersebut adalah mahasiswa prodi Manajemen, yakni M Fitrah Ashary Bangun, Andhika Rahmat, dan Igo Ilham Hilabi.
Mereka berhasil lulus karena publikasi ilmiah jurnal bereputasi, yang bisa dikonversi menjadi pengganti skripsi.
Enam mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) dari prodi pendidikan biologi berhasil lulus tanpa membuat skripsi.
Keenamnya yaitu Lissaa Nur Hasanah, Shafira Eltasari, Annisa Salsabila, Selvi Diah Ratnasari, Apiah Agustiani, dan, Nabila Tri Ambarrani. Mereka menjadi mahasiswa pertama yang
mereka memanfaatkan peluang untuk lulus tanpa mengerjakan skripsi, dengan cara melakukan penelitian dan membuat laporannya berupa artikel ilmiah yang diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi.
