Kab Malang, iKoneksi.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menorehkan inovasi. Kali ini, Andriyan Kristianto, mahasiswa Ekonomi Pembangunan UMM, bersama timnya berhasil mengembangkan cornspaper, kertas yang dibuat dari kulit jagung. Berkat inovasi ini, mereka sukses menembus ajang Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tingkat nasional dalam kategori manufaktur dan teknologi terapan.
“Inovasi ini lahir dari keprihatinan kami terhadap limbah kulit jagung yang sering kali terbuang sia-sia. Daripada menjadi sampah, mereka melihat potensi besar untuk mengubahnya menjadi kertas yang lebih ramah lingkungan. Dengan bahan alami dan mudah terurai, cornspaper menjadi solusi inovatif dalam industri kertas yang selama ini bergantung pada penebangan pohon,” ucap Andriyan.
Cornspaper: Kertas Alami yang Mudah Terurai
Andriyan menjelaskan cornspaper diproses secara khusus untuk menghasilkan kertas berkualitas tinggi dengan tetap mempertahankan nilai ekologisnya.
“Cornspaper ini merupakan produk ramah lingkungan yang terbuat dari kulit jagung. Kami mengolahnya melalui serangkaian proses hingga menjadi kertas yang benar-benar eco-friendly,” ujarnya.
Proses produksi cornspaper cukup sederhana, namun tetap membutuhkan ketelitian. Jika kondisi cuaca cerah, produksi kertas bisa selesai dalam sehari. Namun, jika mendung, waktu pengeringan menjadi lebih lama.
“Saat ini, cornspaper masih dalam tahap pendampingan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk pengembangan lebih lanjut, terutama dalam hal pemasaran dan produksi massal,” terang Andriyan.
Mulai Dilirik Industri, Siap Go Nasional
Meski masih dalam tahap awal, pemasaran cornspaper sudah mulai berjalan. Saat ini, mereka telah menjalin kerja sama dengan Taman Rekreasi Sengkaling, yang menggunakan cornspaper sebagai media poster dan papan informasi. Selain itu, mereka juga berkolaborasi dengan beberapa Event Organizer (EO) untuk produksi undangan dan selebaran ramah lingkungan.
“Keunggulan produk ini pun mendapat perhatian dalam ajang Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) di Singaraja, Bali. Saat pameran berlangsung, banyak pengunjung yang tertarik dengan konsep kertas berbahan kulit jagung ini. Keunikannya tidak hanya dari segi bahan, tetapi juga dampak positifnya terhadap lingkungan,” jelasnya.
Berlanjut ke Generasi Berikutnya
Ke depan, Andriyan dan tim berencana membawa cornspaper ke tingkat produksi yang lebih besar agar manfaatnya semakin luas. Selain itu, mereka juga ingin memastikan bahwa inovasi ini tidak berhenti pada satu generasi mahasiswa UMM saja. Oleh karena itu, mereka tengah merancang sistem regenerasi, sehingga adik tingkat mereka bisa melanjutkan produksi dan pengembangan cornspaper.
“Dengan inovasi ini, mahasiswa UMM tidak hanya membuktikan kreativitasnya, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Jika terus dikembangkan, cornspaper berpotensi menjadi alternatif kertas berkelanjutan yang bisa mengurangi ketergantungan pada kayu serta mendukung upaya pelestarian alam,” pungkas Andriyan. (04/iKoneksi.com)